- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan akan mengubah struktur dan nomenklatur pada Kementerian Budaya dan Pariwisata. Rencananya, unsur budaya akan dikembalikan kepada Kementerian Pendidikan.
"Untuk Kebudayaan, norma-norma menerima itu akan masuk di pendidikan, sehingga bisa disandingkan dalam kurikulum. Nanti berubah, akan diumumkan presiden saat hasil pengumuman reshuffle," kata Menteri Budaya dan Pariwisata Jero Wacik di kediaman Presiden SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu 15 Oktober 2011.
Selain itu, Jero menuturkan, Presiden SBY juga meminta ekonomi kreatif untuk lebih dioptimalkan dalam program Kementerian Pariwisata. Mengingat, ekonomi kreatif kini tengah berkembang pesat di dunia, dan itu menjadi tugasnya.
"Itu yang beliau optimalkan dengan saya, sehingga nanti pariwisata dan ekonomi kreatif betul-betul jadi gerakan ekonomi yang besar," ujarnya.
Dia mengklaim ,selama ini pencapaian di bidang pariwisata sangat baik, sehingga apabila ditambah dengan ekonomi kreatif, mampu menambah devisa negara hingga US$10 miliar atau sekitar Rp88 triliun. "Sekarang sudah di kisaran Rp80 triliun per tahun, kalau didorong jadi Rp100-150 triliun kita bisa ke sana," tutur Jero.
Jero pun mengaku yakin saat struktur organisasi kabinet baru terbentuk, Kementerian Pariwisata dapat lebih berkembang. "Sudah kami laporkan tadi dan sudah hampir rampung. Saat beliau (SBY) sudah mengisi struktur organisasi yang baru, ekonomi kreatif akan tegas ditempatkan di Kementerian Pariwisata," tegasnya. (umi)
Jaga Nasib Pekerja Kretek Tangan, Pemerintah Didesak Kurangi Beban Cukai 2025
Para pekerja mendesak pemerintah memperhatikan keberlanjutan Industri Hasil Tembakau (IHT), khususnya segmen sigaret kretek tangan (SKT) agar tidak menaikkan tarif cukai.
