- VIVAnews/ Banjir Ambarita
VIVAnews - Pemungutan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua sudah berlangsung Selasa 29 Januari 2013. Enam kandidat bertarung untuk memperebutkan suara rakyat.
Untuk sementara, pasangan Habel Melkias Suawe-Yop Kogoya yang diusung Partai Golkar dan PDS unggul. Dari hasil hitungan cepat lembaga survei Indobarometer, pasangan nomor urut 1 memperoleh suara 10,71 persen; nomor urut 2, Kambu-Blasius Pakage, 17,22 persen; nomor urut 3, Lukas Enembe-Klemen Tinal, 22,51 persen; Welington Wenda-Wenamd Watori 9,91 persen; Alex Hasegem-Martin Koyai 4,39 persen; dan pasangan Golkar-PDS, Habel Melkias Siawe-Yop kogoya 35,36 persen.
Kendati unggul sementara, tim Golkar enggan berkomentar dengan panjang lebar. Mereka tetap masih menunggu hasil perhitungan KPU Papua. "Kami tidak mau sesumbar, sekalipun hasil perhitungan lembaga survei, pasangan yang kami usung unggul sementara, kami tetap menunggu hasil KPU," ujar Bahlil, Bendahara Partai Golkar Provinsi Papua.
Bahkan, mencermati dinamika politik pada pemungutan suara Papua yang berlangsung pada tanggal 29 Januari 2013, pasangan calon Habel Melkias Suwae, S.Sos, MM dan Yop Kogoya, Dip. Th, SE, M.Si, tim koalisi beserta keluarga besar Partai Golkar mengeluarkan pernyataan sikap.
Insinden Pengeroyokan
Habel menyayangkan kerja keras penyelenggara dan aparat keamanan TNI/Polri dalam mensukseskan Pemilukada Prov. Papua serta komitmen bersama semua pasangan calon dalam mewujudkan demokrasi yang sehat, dinamis, bermartabat dan bertanggung jawab tercoreng oleh insiden pengeroyokan terhadap kader Partai Golkar Hosea Yosia Karoba yang juga Ketua Komisi A DPRD Kab. Tolikara hingga meninggal dunia.
"Ironisnya, pengeroyokan tersebut justru terjadi ketika yang bersangkutan bermaksud meminta hak politiknya dan berkeinginan mendukung pasangan Dr. Habel Melkias Suwae, S.Sos, MM dan Yop Kogoya."
Terkait dengan peristiwa itu, pasangan Habel dan Yop Kogoya menyampaikan keprihatinan dan rasa duka mendalam. Habel meminta aparat penegak hukum agar menindak tegas oknum-oknum yang terlibat dalam pengeroyokan kader Partai Golkar serta mengusut tuntas keterlibatan aktor intelektual yang memicu dan memprovokasi timbulnya masalah tersebut.
"Sebab peristiwa ini selain telah menghilangkan nyawa orang, juga mematikan hak politik masyarakat." (ren)