Sebelum Celaka, Lion Air Laik Terbang, Pilot Sehat dan Cuaca Baik

Evakuasi pesawat Lion Air di Bali
Sumber :
  • ANTARA/.HO-BASARNAS
VIVAnews
9 Petarung Indonesia Hadapi China di One Pride MMA King Size New Champion
- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat Lion Air JT 904 dengan tipe Boeing 737-800. Penyelidikan akan diperdalam setelah seluruh bagian kotak hitam ditemukan.

DPR Segera Panggil KPU, Bahas Evaluasi Pemilu hingga Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Kemarin saat dilakukan pencarian awal, tim telah menemukan Flight Data Recorder (FDR) atau alat perekam data penerbangan. Sementara ini tim masih mencari Cockpit Voice Recorder (CVR) atau perekam suara kokpit.
Sebut Sahabat Lama, Prabowo Unggah Foto Ketemu Surya Paloh Deklarasi Nasdem Bergabung


Pesawat yang mengangkut 101 penumpang itu memang masih teronggok di lokasi kejadian. Proses evakuasi akan menunggu keputusan KNKT.
 

Dari fakta awal memang diketahui bahwa pesawat yang jatuh ke laut sekitar pukul 15.35 WITA itu harusnya dijadwalkan tiba di Bandara Ngurah Rai Bali, sekitar pukul 14.15 WITA.


Sekitar pukul 12.30 WIB pesawat take off dari Bandara Husein Sastranegara Bandung menuju Ngurah Rai Bali. Sebelumnya, pesawat sudah mengalami delay selama 30 menit.


Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait memastikan bahwa pesawat Lion Air yang jatuh ke laut dekat Bandara Ngurah Rai, Bali, sebelum diterbangkan dalam keadaan laik terbang. Kondisi kesehatan M Gozali, pilot yang menerbangkan pesawat juga dalam keadaan sehat.


"Namun pesawat mengalami masalah ketika hendak mendarat sekitar pukul 15.10 WITA," katanya.


Wayan Susila, seorang penumpang pesawat memastikan tidak ada pemberitaun mengenai kondisi pesawat dan saat pesawat akan mendarat. Bila akan landing, pilot biasanya mengumumkan kepada penumpang untuk memasang sabuk pengaman karena pesawat akan segera mendarat.


"Tiba-tiba pesawat terbang rendah dan langsung tercebur ke laut,” kata Wayan Susila, Sabtu 13 April 2013.


Keterangan ini dikuatkan dengan pernyataan petugas ATC Bandara Ngurah Rai, Bali, Tri Basuki, saat jumpa pers. Tidak ada informasi pesawat akan mengalami crash. Tiba-tiba saja pesawat mendarat di laut.


Dijelaskan lagi oleh Edward Sirait, berdasarkan laporan awal yang diterimanya, saat kecelakaan itu terjadi kondisi cuaca dalam pandangan mata tidak bermasalah.


"Tapi tidak bisa dipastikan oleh pandangan mata saja," katanya.


Penumpang lain bernama Dewi mengisahkan, tidak ada pemberitahuan sama sekali soal kecelakaan yang akan terjadi. Dewi melihat seluruh penumpang panik. Mereka berteriak histeris. Dewi sempat melihat ada beberapa penumpang yang mukanya berdarah.


"Sudah mau landing, tapi kok saya lihat lautnya dekat banget. Tahu-tahu prak-prak, kepala saya terbentur-bentur," kata Dewi


Keterangan lain dari Andis, penumpang ang duduk dekat pintu darurat memastikan tidak ada keganjilan apapun. Penerbangan mulus. Sesaat sebelum nyembur ke laut itu pun, katanya, sama sekali tidak ada informasi gangguan teknis pesawat ataupun cuaca dari awak kabin.


Sampai jelang mendarat, awak kabin menginformasikan agar bersiap mendarat sebagaimana lazimnya pengumuman dalam penerbangan sipil.


"Kami sudah siap-siap semua. Saya tengok bawah, di bawah laut, saya merasa kok rendah sekali apa sudah mau landing. Saya berusaha tenang. tiba-tiba sudah langsung bunyi gludak gludak. Kami  langsung panik," ujarnya.


Hingga kini, KNKT masih mencari CVR atau perekam suara kokpit pesawat Lion Air. Untuk menemukan bagian yang belum ditemukan itu, akan dikerahkan tim penyelam.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya