Sumber :
- ANTARA
VIVAnews - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Amir Syamsuddin menganggap pembangunan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) baru bukan solusi untuk mengatasi over kapasitas penghuni Lapas. Meskipun diakui Amir, beberapa lapas di Indonesia sudah melebihi batas standar hunian.
"Saya cenderung tidak terlalu bersemangat kalau ingin membangun Lapas baru, lebih baik kita mencari solusi lain," kata Amir Syamsuddin di Jakarta, Selasa 23 Juli 2013.
Amir mengatakan masalah over kapasitas Lapas bukan semata tanggung jawab Kemenkumham, tapi beberapa kementerian dan lembaga terkait juga turut bertanggung jawab. "Perlu ada kerja sama dengan pemangku kepentingan lain terutama sekali Kementerian Kesehatan dan Kementerian Sosial untuk kasus-kasus tertentu," ujar Amir
Menurutnya, over kapasitas penghuni Lapas di Indonesia jumlahnya sudah mencapai di atas 500 persen. Bahkan beberapa Lapas seperti di Martapura, Bagansiapiapi, Jambi dan Banjarmasin over kapasitasnya sudah mencapai 900 persen. Mayoritas penghuni Lapas kata dia adalah kasus narkotika, di mana mereka yang terlibat narkotika belum tentu sebagai pengendali atau bandar, tapi hanya pemakai.
"Saya kira perlu ada langkah-langkah maksimal untuk merehabilitasi mereka. Saya kira itu hal yang penting," kata dia.
Meski demikian, Amir menyatakan, undang-undang yang mengatur pemberian rehabilitasi bagi pengguna narkotika masih sangat sumir. Aturan itu, kata dia, belum jelas memisahkan antara siapa pelaku yang patut mendapatkan hukuman berat dengan pelaku yang seharusnya perlu direhabilitasi.
"Ke depan saya harapkan Menteri Kesehatan, Menteri Sosial bisa memikirkan hal ini sehingga anak-anak kita yang sebenarnya ada di panti rehabilitasi tidak perlu ada di dalam penjara. Ini saya kira hal-hal yang penting saat ini dilakukan saya kira masalah overcapacity bisa diatasi," katanya. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Saya kira perlu ada langkah-langkah maksimal untuk merehabilitasi mereka. Saya kira itu hal yang penting," kata dia.
