Sumber :
- ANTARA/Zarqoni Maksum
VIVAnews
- Peneliti Senior LSI, Burhanuddin Muhtadi, menilai bahwa sosok Rhoma Irama tidak mempunyai wawasan kenegaraan. Hal tersebut menanggapi pernyataan Rhoma yang mengusulkan agar Mahkamah Konstitusi dibubarkan.
"Itu menunjukkan kapasitasnya itu tidak mengerti permasalahan," ujar Buhanudin, dalam diskusi 'PKB dan Masa Depan Politik Nahdliyin', di Jakarta, Minggu 8 Desember 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal
"Itu menunjukkan kapasitasnya itu tidak mengerti permasalahan," ujar Buhanudin, dalam diskusi 'PKB dan Masa Depan Politik Nahdliyin', di Jakarta, Minggu 8 Desember 2013.
Menurutnya, ungkapan Rhoma mengenai MK itu juga memperlihatkan bahwa Rhoma belum mempunyai persyaratan minimal menjadi seorang pemimpin.
Selain itu, Rhoma yang mengusulkan agar Jokowi menjadi cawapresnya, itu malah menurunkan kredibilitasnya. Tindakan
oportunis
seperti itu, kata Burhanudin merupakan khas seorang politisi.
"Makin menurunkan kredibilitasnya, alih-alih menjadi figur alternatif, dia malah
oportunis
," tuturnya.
Sementara Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, mengatakan bahwa pihaknya tetap akan mengusung 3 nama sebagai calon Presiden yakni Rhoma Irama, Mahfud MD dan juga Jusuf Kalla. Nantinya PKB akan melakukan survei, siapakah sosok yang paling laku.
"Yang jelas 3 orang itu sudah masuk kriteria kita tinggal pasar menerima atau menolak, tergantung elektabilitas survei kami," jelasnya.
Sementara mengenai sosok Rhoma yang mengeluarkan beberapa pernyataan yang kontroversial, Muhaimin enggan berkomentar banyak. "Itu yang harus diatasi," ucapnya. (sj)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurutnya, ungkapan Rhoma mengenai MK itu juga memperlihatkan bahwa Rhoma belum mempunyai persyaratan minimal menjadi seorang pemimpin.
