- Aditya Tri Wahyudi/VIVAnews
VIVAnews - Dianggap meresahkan dan mengganggu kenyamanan, ratusan ibu-ibu menggeledah warung remang-remang di sepanjang Jalan Cikembulan, Jawa Barat, Senin pagi, 9 Desember 2013.
Sejumlah pekerja seks komersial (PSK) yang berada di warung, langsung diusir. Aksi ratusan warga terhenti setelah aparat TNI dan polisi datang ke lokasi.
Aksi ibu-ibu warga Desa Wonoharjo Pangandaran itu dilakukan usai mengikuti pengajian. Mereka bergerombol dan langsung merangsek masuk ke sejumlah warung remang-remang yang berjejer di sepanjang Jalan Cikembulan.
Satu per satu warung remang-remang ini digeledah oleh ibu-ibu dan warga lainnya. PSK yang berada di dalam salah satu warung langsung dipaksa keluar. Meski sedang tidak beroperasi, namun PSK ini tetap diusir oleh warga agar meninggalkan warung yang dijadikan tempat esek-esek itu.
Warga menilai keberadaan warung remang-remang ini mengganggu kenyamanan warga setempat. Hampir setiap malam di lokasi ini kerap terjadi keributan antar pengunjung warung remang-remang.
"Warung remang-remang ini sudah meresahkan warga dan mengotori lingkungan kami. Apabila hingga akhir minggu ini masih beroperasi, kami akan melakukan tindakan tegas terhadap warung dan pemiliknya," tegas Rahayu, koordinator aksi.
Warga mengancam akan merusak dan membakar semua warung remang-remang ini jika minggu depan masih beroperasi.
Aksi sweeping itu bisa dihentikan setelah petugas TNI dan polisi datang ke lokasi dan mengimbau warga untuk meninggalkan lokasi.
Sedikitnya terdapat lebih dari 100 warung remang-remang di lokasi wisata Pantai Pangandaran.(eh)
Laporan Aditya Tri Wahyudi | Pangandaran
Banjir di OKU Sumsel Rendam 10 Kelurahan, 1 Jembatan Gantung Putus dan 1.695 KK Terdampak
Ketinggian debit air banjir berkisar 60 sampai 200 cm.
