Sumber :
- Asri/ANTV
VIVAnews -
Tim gabungan masih terus mengevakuasi para pekerja dari antara reruntuhan bangunan rumah toko (ruko) di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda Utara, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa pagi, 3 Juni 2014. Namun, ada sejumlah kendala dihadapi petugas.
"Terutama peralatan untuk membor dan membelah reruntuhan tembok. Ini bangunannya roboh total," kata salah satu anggota polisi, Bripka Iriansyah saat dihubungi VIVAnews. Ada sejumlah instansi yang ikut mengevakuasi para korban, mulai dari polisi, Satpol PP, hingga petugas kebakaran.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Dunia Games Sudah Usai
"Terutama peralatan untuk membor dan membelah reruntuhan tembok. Ini bangunannya roboh total," kata salah satu anggota polisi, Bripka Iriansyah saat dihubungi VIVAnews. Ada sejumlah instansi yang ikut mengevakuasi para korban, mulai dari polisi, Satpol PP, hingga petugas kebakaran.
Menurutnya, petugas masih menggunakan alat seadanya untuk mengevakuasi para pekerja dari bawah reruntuhan ruko empat lantai itu. "Alat berat belum bisa masuk ke sini," kata dia.
Mengenai jumlah pekerja yang tertimbun pun masing simpang siur. Menurut Iriansyah, dia mendapat data bahwa pekerja yang ada di bangunan itu sekitar 80 lebih. "Kami masih terus mendata," ujarnya.
Sebelumnya, operator informasi BPBD Kalimantan Timur, Masardi,
mengatakan informasi runtuhnya ruko itu diterima sekitar pukul 07.00 WIB. Sementara itu, sebab kejadian tersebut, hingga saat ini belum diketahui. Saat musibah terjadi, para pekerja sudah mulai melakukan aktivitas penyelesaian pembangunan gedung.
Sejauh ini, lima pekerja ditemukan tewas. Jumlah ini dikhawatirkan terus bertambah, mengingat masih ada pekerja yang tertimbun reruntuhan. (asp)
Halaman Selanjutnya
Menurutnya, petugas masih menggunakan alat seadanya untuk mengevakuasi para pekerja dari bawah reruntuhan ruko empat lantai itu. "Alat berat belum bisa masuk ke sini," kata dia.
