Menristek Dikti Ingin Tes Narkoba Wajib untuk Pejabat-pejabat Kampus

Menristek-Dikti, M. Nasir
Sumber :
  • Vivanews/AgusTH
VIVAnews
Gara-gara Korupsi Beras Miskin, Kantor Desa di Lombok Disegel Warga
- Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir, menyesalkan kasus narkoba yang menjerat Guru Besar Universitas Hasanuddin, Profesor Mussakir. Dia tertangkap tangan oleh polisi saat pesta sabu beberapa waktu lalu.

Gibran Bagi-Bagi 1.100 Sepatu Gratis ke Siswa Miskin di Solo: Ini CSR, Bukan dari Saya

Menurut Nasir, kejadian tersebut sangat mencoreng institusi pendidikan. Karena itu, dia berharap agar ke depan tidak ada lagi kasus serupa terulang di perguruan tinggi lainnya di seluruh Indonesia.
Anggota Polresta Manado Ditemukan Tewas di Mampang Sedang Cuti


"Karena itu kembali saya tekankan kepada seluruh rektor se-Indonesia, tolong ini diantisipasi. Jangan sampai lagi ada hal yang mencoreng institusi pendidikan," ujar Nasir, usai menggelar pertemuan dengan 126 Rektor Perguruan Tinggi Negeri se Indonesia, di Gedung Dikti Kemendikbud Jakarta, Rabu 19 November 2014.


Dia juga berjanji, pihaknya akan mengalokasikan anggaran khusus untuk uji narkoba bagi seluruh pejabat atau calon pejabat tinggi di kampus seluruh Indonesia di tahun 2015 nanti.


"Kami sedang kaji berapa besar kebutuhan anggarannya. Soalnya uji narkoba ini kan berkaitan erat dengan anggaran. Prinsipnya, jangan sampai lagi ada kejadian seperti di Makasar itu," ujar Nasir.


Terkait status Musakkir sebagai Dosen Unhas, Nasir mengaku, masih menunggu keputusan Majelis Etik kampus setempat untuk keputusan pemecatannya dari Perguruan Tinggi.


"Kalau urusan pidana silahkan saja kepolisian menentukan. Sementara kami masih menunggu keputusan majelis etik (Unhas). Kalau mereka sudah memutuskan untuk memecat beliau (Mussakir), saya akan tindaklanjuti segera," janjinya.


Sementara itu, Rektor Universitas Cendrawasih, Karel Sesa, mengaku sangat mengapresiasi rencana Menristek Dikti untuk melakukan uji narkoba kepada seluruh pejabat kampus. Sebab, dengan langkah itu dapat meminimalisir sejak dini kejadian serupa.


"Saya mendukung apa yang direncanakan pak Menteri. Ini baik dilakukan, agar kasus seperti di Unhas tidak terjadi lagi," katanya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya