Bayi Hidrosefalus Tanpa Perawatan karena Tak Ada Biaya

Bayi Hidrosefalus Tanpa Perawatan karena Orang Tua Tak Punya Biaya
Sumber :
  • Diki Hidayat/Garut
VIVAnews
Heboh Bayi Diduga Disandera, Ini Cerita Sebenarnya
- Seorang bayi berusia tiga bulan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menderita hidrosefalus atau gangguan aliran cairan di dalam otak. Bayi itu dibiarkan tanpa mendapatkan perawatan medis karena orangtuanya tak punya biaya untuk berobat.

Kenali Kesehatan Suami Saat Kehamilan Istri

Bayi itu adalah Alam Teungku Wisnu, anak pasangan Dede (40 tahun) dan Siti Ningrum (38 tahun). Mereka adalah warga Kampung Batunanceb, Deda Panjiwangi, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut.
Bank Dunia Khawatir Balita Kurang Gizi di Indonesia


Dede mengaku tak punya uang, bahkan hanya untuk memeriksakan anaknya ke dokter di rumah sakit atau puskesmas. Ditambah istrinya juga menderita kanker rahim.


Dia pasrah dan membiarkan anak dan istrinya di rumah tanpa perawatan medis apa pun. "Saya tak punya biaya untuk mengobati anak dan istri saya,” katanya di Garut, Jumat, 9 Januari 2015.


Dede mengaku penghasilan sebagai buruh serabutan hanya bisa untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. Dia hanya membiarkan anak dan istrinya sakit di rumah dan berdoa agar keduanya bisa sembuh.


“Kami sekeluarga sudah tidak bisa lagi untuk membawa ke rumah sakit, karena biaya yang dibutuhkan sangat besar, sedangkan penghasilan saya hanya cukup untuk biaya makan sehari-hari," katanya.


Dede mengatakan sangat kepingin mengobati anak dan istrinya ke rumah sakit agar mereka bisa sehat dan hidup normal layak. Tapi masalah utamanya adalah biaya.


"Saya hanya bisa meminta uluran tangan para dermawan, untuk membantu menyembuhkan anak dan istri saya," ujarnya.


Ketua Rereongan Peduli Garut, Jamhur Mubarok, yang mengetahui penderitaan keluarga Dede, mengaku prihatin. Dia mengetuk hati para dermawan untuk menyalurkan bantuan langsung kepada yang bersangkutan.


“Teknisnya, bagi yang tegerak hatinya untuk membatu, bisa saja langsung datang ke kediaman Dede, atau bisa melalui kami Rereongan Peduli Garut," ujarnya.



Baca berita lain:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya