Tambang Batubara Sawahlunto Meledak

14 Orang Terlempar Saat Ledakan Terjadi

VIVAnews - Ledakan terjadi di lubang tambang batubara di Bukit Bual/Ngalau Cigak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat, Selasa 16 Juni 2009 pukul 10.00. Sebanyak 32 orang meninggal dalam kejadian tersebut.

Menurut Kepala Kepala Biro Hukum dan Humas Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Sutisna Prawira penyebab kecelakaan diduga akibat ledakan gas metana (CH4). Tak hanya melemparkan material hingga sejauh 150 meter, "14 orang yang berada pada jarak sekitar 50 meter dari mulut tambang juga terlempar," kata dia, seperti dimuat laman Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Rabu 17 Juni 2009.

Konsentrasi gas metana pada tambang batubara bawah tanah pada kisaran 5-15 persen, kata Sutisna, dapat  menimbulkan ledakan.

Tambang maut tersebut ternyata bukan tambang rakyat melainkan tambang milik Kuasa Pertambangan (KP) Eksploitasi batubara PT Dasrat Sarana Arang Sejati. 

"Kuasa Pertambangan diterbitkan oleh Walikota Sawahlunto berdasarkan SK No. 05.39/PERINDAKOP/2006 berlaku mulai 2 Juni 2006 sampai dengan 2 Juni 2011," kata Sutisna.

Sedangkan pelaksana penambangan tersebut adalah CV Cipta Perdana. "Penambangan dilakukan secara manual menggunakan alat gali belincong dengan membuat lubang-lubang masuk di dalam lapisan batubara tanpa ada ventilasi memadai, hanya mengandalkan ventilasi alami," tambah dia. Ketebalan lapisan batubara yang digali, jelas dia, mencapai sekitar 2,5 meter.

Korban meninggal kebanyakan mengalami luka bakar atau kehabisan oksigen. Saat ledakan terjadi, api setinggi 50 meter menyembur dari lubang.

5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?
Ilustrasi resesi ekonomi/ekonomi global

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyebut, risiko RI masuk ke jurang resesi masih jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024