Menko Luhut Mengaku ke Presiden Jokowi Soal Panama Papers

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Senin 25 April 2016, sekira pukul 09.00 WIB.

RI Sambut Investasi, Luhut: Tapi Tak Ada Kompromi Soal Kedaulatan

Pemanggilan ini di tengah-tengah mencuatnya kembali dokumen Panama Papers, dimana ada nama Luhut di situ. Usai dipanggil, sekira pukul 10.30 WIB, Luhut keluar dari kompleks Istana. Ia tidak membantah klaim masalah itu juga turut diperbincangkan Presiden.

"Sudah tadi (bicara dengan Presiden Jokowi soal Panama Papers)," kata Luhut sembari menunjuk ke dalam Istana, Senin 25 April 2016.

Dituding Berpihak, Luhut Beberkan Pengaruh China Bagi Ekonomi RI

Namun Luhut tidak merinci, seperti apa sikap dan tanggapan Presiden Jokowi terkait namanya itu. Hanya dia memastikan, tidak ada masalah. Dia meminta untuk publik membaca laporan itu.

Sebelumnya, Luhut di kantornya mengakui dipanggil secara mendadak oleh Presiden Jokowi.

Kerap Disebut 'Menteri Segala Urusan', Ini Kata Luhut

Ia mengaku, bahwa pemanggilan itu terkait dengan rencana kunjungannya ke Tiongkok pada Senin siang ini. Beberapa isu akan ia angkat dalam kunjungan tersebut.

"Saya akan berbicara menyangkut masalah-masalah keamanan, masalah-masalah tentu seperti isu South China Sea (laut China selatan), kemudian menyangkut masalah teroris, kemudian menyangkut masalah cyber defence," jelas Luhut di kantornya.

Sementara terkait dengan Panama Papers, Luhut membantah dia mempunyai perusahaan bernama Mayfair International Ltd sejak tahun 2006. Ia mengatakan, tahun itu dia belum memiliki banyak uang untuk membuat perusahaan cangkang.

Sementara perusahaan Toba Bara Sejahtera, diakui adalah miliknya. Namun elak Luhut, tidak ada kaitannya dengan Mayfair.

Di dalam Panama Papers itu juga disebutkan, PT Persada Inti Energi yang disebut punya Luhut. Namun politisi senior Partai Golkar itu membantah itu miliknya.

Bahwa ada nama Elizabeth, diakui Luhut sebelumnya merupakan Direktur Keuangan dari perusahaannya. Tapi pada 2008 lalu, memilih mengundurkan diri dan setelah itu Luhut mengaku tidak pernah berhubungan lagi.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya