Pesawat TNI Tergelincir di Bandara Batam

Sebuah pesawat TNI Angkatan Laut berjenis Cassa tergelincir di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, pada Jumat pagi, Jumat 10 Juni 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Berton Siregar

VIVA.co.id - Sebuah pesawat TNI Angkatan Laut berjenis Cassa dengan nomor U621 tergelincir di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, pada Jumat pagi, Jumat 10 Juni 2016.

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Ganja 13.430 Gram dari Papua Nugini ke Papua

Pesawat itu mengangkut lima kru dan diketahui sedang berpatroli di wilayah Kepulauan Riau. Sebelum kembali ke Jakarta, pesawat itu baru berangkat dari Tanjung Pinang, dan kemudian mendarat di Bandara Internasional Hang Nadim. Namun nahas pesawat itu mengalami masalah. 

Akibat tergelincirnya pesawat di landasan pacu sebelah bagian barat, sejumlah penerbangan yang akan berangkat dan mendarat terpaksa ditunda. Soalnya Bandara ditutupnya sementara untuk proses evakuasi pesawat militer itu.

'Bravo Zulu' Kapal Selam TNI AL KRI Alugoro-405 Tembakkan Torpedo Black Shark di Selat Bali

Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Tampak sejumlah kendaraan pemadam kebakaran dan beberapa petugas Bandara serta aparat TNI berjaga-jaga di sekitar badan pesawat. 

Kepala Bagian Komersial Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Dendi Gustinandar, mengatakan bahwa insiden itu sempat membuat Bandara Hang Nadim Batam harus ditutup guna proses evakuasi.

TNI AL Kembali Diperkuat 2 Kapal Perang PC 40 Terbaru Buatan Dalam Negeri

"Sempat dilakukan close (penutupan sementara lalu lintas penerbangan) di Bandara karena dilakukan evakuasi selama dua jam. Hal ini kami lakukan karena memang tugas kami untuk menjaga keamanan dalam hal penerbangan," ujar Dendi saat ditemui VIVA.co.id.

Dendi tidak merinci jenis pesawat apa yang mengalami insiden. Namun pesawat yang diinformasikan milik TNI Angkatan Laut itu digunakan untuk memantau wilayah perairan Kepulauan Riau. Pesawat yang bertolak dari Tanjung Pinang itu akan kembali ke Jakarta setelah mendarat di Batam.

Setelah pesawat militer itu dapat dievakuasi dengan ditarik ke parkiran lapangan Bandara, penerbangan dari dan ke Batam kembali normal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya