Polisi: Sebelum Ricuh, Pengunjuk Rasa Sudah Oleskan Odol

Kericuhan demo 4 November 2016.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA.co.id – Polda Metro Jaya meyakini bahwa aksi demo 4 November 2016 memang telah sejak awal diskenariokan ricuh oleh para provokator.

Polisi Ungkap Motif TikToker Galih Loss Buat Konten Diduga Menistakan Agama

Indikasi didapat dari pengamatan kepolisian saat demo terjadi. Dimana terlihat sejumlah pengunjuk rasa membawa odol atau pasta gigi lalu mengoleskan di wajah mereka.

Itu justru dilakukan oleh mereka justru ketika polisi tidak menembakkan gas air mata. "Pukul 18.14 WIB, massa sudah mengolesi wajahnya dengan odol, mereka sudah mempersiapkan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono, Senin, 7 November 2016.

TikToker Galih Loss Resmi Ditahan, Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun

Awi pun mengakui, jika mereka yang telah mengoleskan odol itu, telah terekam dalam kamera milik Humas Polda Metro Jaya. Dengan itu bisa dipastikan, bahwa sekelompok orang ini sudah bisa membaca situasi jika memang akan terjadi kericuhan.

"Mereka sudah tahu rencana selanjutnya, ini belum ada tembakan, dorong-dorongan belum ada," kata Awi.

Usai Ditangkap Polisi, TikToker Galih Loss Minta Maaf, Janji Tak Buat Konten Serupa

Karena itu, guna menelusuri lebih jauh siapa para provokator itu. Kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan rekaman video milik kepolisian.

"Kami akan ungkap siapa yang memulai keonaran ini, kita perlu waktu untuk melakukan analisa digital forensik terkait data dan saksi yang telah diperiksa," kata Awi.

Kericuhan antara pengunjuk rasa dan kepolisian ini terjadi saat demo massal 4 November 2016, terkait dugaan penodaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Puluhan orang menjadi korban akibat terkena lontaran gas air mata. Sejumlah polisi terluka dan beberapa pengunjuk rasa pun ikut diamankan. Pecahnya kericuhan ini diduga ditengarai oleh aksi sekelompok mahasiswa yang melempari polisi dengan batu dan kayu.

Mereka melempari polisi ketika waktu menyampaikan aspirasi pukul 18.00 telah lewat waktu. Selain itu, kelompok ini juga membakar sejumlah benda, termasuk diduga tiga unit mobil yang kemudian hangus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya