Kronologi Aksi Brutal Pria Bercadar di Polres Banyumas

Tim polisi menggelar patroli pasca penyerangan pria bercadar di Polres Banyumas, Selasa (11/4/2017).
Sumber :
  • ANTARA / Idhad Zakaria

VIVA.co.id – Markas Kepolisian Resor Banyumas, Jawa Tengah, diserang oleh seorang pria yang diduga adalah teroris. Pelaku menggunakan cadar mengendarai sepeda motor lalu menabrak anggota polisi dan melukai dengan senjata tajam.

Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?

Dalam aksinya, pelaku yang diperkirakan berusia 20 tahunan ini menggunakan tutup kepala dan dengan mengendarai sepeda motor berkecepatan tinggi memasuki halaman Mapolres dan menabrak anggota bernama Aipda Suparta.

Usai menabrak, pelaku langsung mengeluarkan senjata tajam dan melukai Bripka Karsono. Oleh anggota lain, kemudian pelaku diamankan dan sempat terjadi perlawanan.

Pemkab Tangerang Benarkan PNS Mereka Ditangkap Densus

Pelaku yang belum diketahui identitasnya ini berhasil diamankan dan dibawa ke Mako Brimob untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Tim Gegana Brimob Polda Jawa Tengah pun lalu menyisir lokasi sekitar halaman Mapolres. Tim juga memeriksa sepeda motor pelaku untuk mengetahui ada atau tidaknya bahan peledak.

IDI Sukoharjo Minta Kasus Sunardi Tak Dikaitan dengan Profesi Dokter

"Saya belum bisa informasikan apa-apa. Sebab semuanya masih dalam penyelidikan, termasuk identitas pelaku, saya belum dapat," kata Kapolres Banyumas, Ajun Komisaris Besar Polisi Azis Andriansyah, Selasa, 11 April 2017.

Saat ini, pelaku masih menjalani pemeriksaan dan belum diketahui identitasnya. Diduga pelaku merupakan warga asal Purbalingga, Jawa Tengah.

Sementara itu, kewaspadaan anggota kepolisian ditingkatkan di sekitar Mapolres. Pengunjung yang masuk Mapolres harus dilakukan penggeledahan dan lokasi kejadian masih diberi garis polisi.

Selain Mapolres, sejumlah lokasi strategis juga dijaga lebih ketat. Kepolisian menyerukan personelnya untuk bersiaga.

Dari keterangan saksi mata bernama Driyanto, aksi penyerangan terhadap anggota polisi berlangsung sangat cepat. "Kejadian cepat dan tiba-tiba. Semuanya kaget," kata Driyanto.

Untuk dua anggota polisi yang menjadi korban penyerangan saat ini masih menjalani pemeriksaan. Salah satu korban mengalami luka sabetan senjata tajam dan akan menjalani operasi. (one)

Sonik Jatmiko / Banyumas

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya