- Istimewa
VIVA.co.id - Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan memastikan anak buahnya terus memeriksa intensif para saksi kasus teror penyiraman air keras kepada Novel Baswedan, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi.
Polisi sudah memeriksa 16 orang sebagai saksi tetapi belum ada tanda-tanda jelas tentang ciri-ciri pelaku.
"Yang cocok dengan pelaku pasti diambil, tapi dari saksi yang ada pun tidak bisa menjelaskan ciri-ciri pelaku yang pasti," katanya di Markas Polda Metro Jaya, Rabu, 26 April 2017.
Polisi juga sedang bekerja keras, termasuk mencari jejak cairan H2SO4 yang digunakan untuk menyiram Novel didapat dari mana. Soalnya tidak sedikit tempat yang menjual cairan itu di Jakarta. Polisi perlu menyelidiki ebih detail.
"Termasuk ngecek di mana yang bersangkutan dapat cairan H2SO4 tersebut. Itu, kan, ternyata tokonya banyak di Jakarta. Tidak bisa (diperiksa) satu per satu," katanya.
Kasus yang menimpa Novel, kata Iriawan, salah satu prioritas Polda Metro Jaya. Dia berjanji segera mengungkap kasus itu. "Jadi utang buat saya kalau tidak terungkap. Oleh sebab itu, saya maksimal untuk ungkap ini," ujarnya.
Novel Baswedan disiram dengan air keras oleh orang tidak dikenal. Dia saat itu sedang berjalan menuju rumahnya usai salat subuh di sebuah masjid dekat rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Selasa, 11 April 2017.