Terduga Teroris Medan Pasang Logo ISIS Sejak 2013

Aparat keamanan dan pemerintah setempat menghapus logo ISIS di rumah seorang terduga teroris di Medan, Sumatera Utara, pada Rabu, 5 Juli 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Putra Nasution

VIVA.co.id – Syawaludin Pakpahan terduga teroris penyerangan anggota Polri di Markas Polda Sumut. ternyata tengah menjalani pembinaan oleh polisi. Pembinaan dilakukan karena Syawaludin ketahuan memasang logo ISIS di dinding depan rumahnya.

Belum Kepikiran Nikah, Ternyata Ini Kriteria Pria Idaman Ghea Indrawari

Kepala Lingkungan XVIII, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Hary Isnaini, mengatakan Syawaludin sudah memasang logo ISIS di rumahnya sejak tahun 2013, lalu. Jadinya, sempat ditegur oleh polisi hingga dilakukan pembinaan.

"Bendera ISIS ini sudah ada di rumahnya sejak tahun 2013, dan keberadaan bendera ini sudah kita laporkan ke Polisi. Dia (SP) sebenarnya sedang dalam pembinaan oleh polisi," ungkap Hary kepada wartawan di Medan, Rabu sore, 5 Juli 2017.

Bukan Hina Pemain Korea Selatan, Ernando Minta Maaf dan Jelaskan Alasan Joget Usai Gagalkan Penalti

Atas hal itu, pihak Keluhan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan bersama TNI/Polri sore tadi, menghapus logo ISIS tersebut di rumah Syawaludin berlamat di Jalan Pelajar Timur Gang Kecil No. 21 Lingkungan XVIII, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Medan, Sumatera Utara.

"Ini kan tidak sesuai dengan kita sehari-hari disini. Kita khawatir ini bisa mengkontaminasi masyarakat makanya kita hapus," tutur Hary.

Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar

Pembinaan tersebut, dibenarkan oleh Kasubbid Penerangan Masyarakat Bidang Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan. Dia mengatakan pihaknya sudah berulang bertahu kepada Syawaludin atas logo ISIS hingga dilakukan pembinaan. Namun, tidak ditanggapi oleh pelaku.

"Iya dia sedang dalam pembinaan. Selama ini kita sudah tahu keberadaan gambar itu, tapi karena beliau tidak melakukan tindak kriminal,  ya jadi cuma kita bina saja," ujar MP Nainggolan.

Nainggolan juga menyebutkan, SP bukan satu-satunya orang yang tengah dibina dalam kasus terorisme. Namun, perwira melati dua itu, enggan membeberkan berapa orang terkait hal itu, dilakukan pembinaan oleh Polda Sumatera Utara.

"Itu (jumlah yang dibina) bukan untuk konsumsi publik," ujar MP Nainggolan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya