VIVA.co.id – Jemaah Tarekat Naqsabandiyah menetapkan Hari Raya Idul Adha pada Kamis, 31 Agustus 2017. Para pengikut aliran sufisme yang berpusat di Kota Padang, Sumatera Barat, itu dijadwalkan takbiran sebagai penanda menyambut Hari Raya Kurban pada malam ini.
Tarekat Naqsabandiyah menetapkan Idul Adha pada 31 Agustus berdasarkan metode perhitungan astronomis atau hisab yang disebut hisab munjid. Metode itu, kata pemimpin Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Sumbar, Buya Syafri Malin Mudo, sudah digunakan turun-temurun sejak dahulu.
Ritual takbiran dan salat Idul Adha dipusatkan di Masjid Baitul Makmur, Kecamatan Pauh, Kota Padang. Diperkirakan 300-an jemaah mengikuti salat itu besok pagi.
Buya Syafri Malin Mudo menjelaskan, pelaksanaan salat Idul Adha esok pagi selain dari kota Padang, juga akan diikuti seluruh jamaah tarekat dari sejumlah wilayah di Sumatera Barat. Diperkirakan jumlah Jamaah akan terus bertambah.
"tiga ratus jamaah yang terdata, itu hanya berasal dari Padang saja. Kalau dari seluruh Sumatera Barat bisa mencapai 500 jemaah," kata di Padang pada Rabu, 30 Agustus 2017.
Setelah salat Idul Adha dilakukan penyembelihan hewan kurban sumbangan dari jemaah. Dagingnya akan dibagikan kepada yang berhak menerima, dan warga sekitar Masjid Baitul Makmur. Walau ada perbedaan dalam hal penetapan waktu Idul Adha, Buya Syafri berharap semua kalangan dapat saling menghormati karena pada intinya umat Islam satu kesatuan.
Kementerian Agama bersama pemimpin ormas Islam se-Indonesia telah menggelar sidang pada 22 Agustus 2017. Sidang itu menetapkan Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriah jatuh pada Jumat, 1 September 2017. (ren)
Tarekat Naqsabandiyah Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran
Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawuf Tarekat Naqsabandiyah Indonesia mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo-Gibran di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
