Komitmen Panglima TNI Soal Politik di Ketinggian 15.500 Kaki

Panglima TNI Hadi Tjahjanto ngopi bersama wartawan di pesawat
Sumber :
  • Twitter / TNI Angkatan Udara

VIVA – Panglima baru TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, menggelar coffee morning bersama pemimpin redaksi media massa serta Pejabat Mabes TNI dan TNI AU di langit dengan menggunakan pesawat Hercules C-130 VIP. Pesawat saat itu terbang hingga di ketinggian 15.500 kaki (feet) di atas permukaan laut, Minggu 10 Desember 2017.

Hadi Tjahjanto: MotoGP Pertamina Grand Prix 2022 Siap 80 Persen

"Kegiatan ini adalah sebagai lanjutan dari Kasau Award yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu, saat saya masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau)," ujar Hadi Tjahjanto.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Panglima TNI juga melaksanakan ziarah ke makam Panglima Besar Jenderal Sudirman di Taman Makam Pahlawan Nasional Kusumanegara Yogyakarta serta Pahlawan Nasional Adi Sucipto dan Abdul Rahman Saleh di pemakaman Ngoto, Bantul.

Innalillahi, Orangtua Mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto Tutup Usia

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di makam Panglima Besar Jenderal Sudirman.

Hadi Tjahjanto kemudian mengajak seluruh pemimpin media massa mengunjungi Museum Pusat Dirgantara Mandala.

Intip Persiapan Kominfo Jelang MotoGP Mandalika 2022

“Museum ini akan dijadikan sebagai museum terbesar di Asia Tenggara saat ini, dengan koleksi terbanyak yaitu lebih dari 60 pesawat dari blok Barat maupun Timur,” katanya.

Menurut Hadi, dalam Museum Pusat Dirgantara Mandala ini juga ada koleksi Pesawat Cureng yang pertama kali terbang, dengan logo Merah Putih yang diterbangkan oleh Bapak Adi Sucipto di atas wilayah Yogyakarta pada tahun 1945, tepatnya pada tanggal 26 Oktober 1945. Ini menjadi tonggak sejarah penerbangan Indonesia.  

"Mudah-mudahan ini bisa dijadikan inspirasi untuk generasi penerus bangsa Indonesia dan bisa dikunjungi oleh seluruh masyarakat Indonesia, dan ini akan saya jadikan ruang publik," katanya.

Menurutnya, ada pesan-pesan untuk menjaga wilayah kedaulatan, termasuk Abdul Rahman Saleh, yang merupakan Bapak Ilmu Faal yang meletakan pondasi-pondasi dengan tujuan menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI.

Selain itu, Hadi menyampaikan bahwa Jenderal Sudirman telah memberikan nilai-nilai dasar kepada TNI, yaitu menegakan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI.

"Pesan-pesan yang disampaikan oleh beliau dalam tulisannya semua akan saya laksanakan dalam rangka membangun TNI yang profesional dan modern, semuanya adalah demi menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI," katanya.

Terkait tahun politik 2018 dan 2019, Hadi menegaskan bahwa TNI tidak berpolitik praktis, tapi politik negara sehingga perkuatan jati diri TNI itu memang harus benar-benar ditindaklanjuti dan dijaga seperti sekarang ini.  

“Kita tingkatkan soliditas TNI-Polri untuk terjaminnya netralitas. Kita akan terus perkuat sehingga nanti untuk tahun politik 2018 dan 2019 kita sudah bisa memberikan jaminan kepada seluruh masyarakat Indonesia, dan kita juga memberikan jaminan bahwa TNI dan Polri Netral,” katanya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya