- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews -- Sebagai organisasi masyarakat dan bukan sebagai partai politik Nasional Demokrat (Nasdem) terbuka bagi siapa saja untuk bergabung, termasuk kader dari partai Golkar.
Dewan Pembina Nasional Demokrat yang juga Gubernur DIY, Hamengku Buwono X menanggapi adanya beberapa pendapat yang melarang kader Golkar untuk masuk ke Nasdem.
"Tidak ada ketentuan pelarangan kader Golkar masuk ke Nasdem. Ketua Umum Partai Golkar juga tidak melarang kadernya bergabung dengan Nasdem," kata Sultan, di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu, 30 Juni 2010
Menurut Sultan, bagi sebagian kalangan pihak yang melarang kader Golkar masuk dalam Nasdem tidak akan mempermasalahkannya. Karena Nasdem sendiri tidak meminta kader Golkar untuk masuk dalam Nasdem.
"Bagi yang tidak setuju silakan saja. Bagi saya itu tidak masalah. Lha wong kita juga tidak pernah meminta mereka untuk bergabung kok," tutur Raja Keraton Yogyakarta itu.
Sultan juga menegaskan, Partai Golkar tidak perlu khawatir berlebihan akan disaingi oleh Nasdem, karena Nasdem tidak akan menjadi partai dan tetap akan menjadi organisasi kemasyarakatan.
"Orang-orang yang bergabung di Nasdem terdiri dari beberapa orang yang berbeda partai. Jika nantinya Nasdem menjadi partai maka akan banyak anggota Nasdem yang akan keluar," paparnya.
Ditanya tentang berdirinya Nasdem karena kegagalan partai Golkar sebagai partai? Sultan menyatakan dirinya tidak mengetahuinya dan juga bukan urusan dirinya.
"Saya saat ini hanya ingin mengabdi untuk Negara semata dan tidak ingin berpikir yang lain," tegasnya.
Seperti diketahui, gerakan tersebut dideklarasikan pada 1 Februari 2010 di Istora Senayan, Jakarta. Adapun inisiator dari gerakan ini adalah Surya Paloh dan Sultan Hamengku Buwono X.
Laporan: KDW | Yogyakarta
Rafael Struick Terpilih sebagai Bintang Masa Depan Piala Asia U-23 2024
Penyerang Timnas Indonesia U-23, Rafael Struick terpilih sebagai bintang masa depan di ajang Piala Asia U-23 2024.
