PDIP: Absensi Bukan Ukuran Kerja Anggota DPR

Rapat paripurna DPR RI.
Sumber :
  • ANTARA/Yudhi Mahatma

VIVAnews - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aria Bima menyatakan tidak setuju dengan pemberlakukan absensi bagi para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI). Menurutnya, tolak ukur kinerja anggota dewan itu bukan dari kehadiran. Namun, lebih pada fungsinya sebagai wakil rakyat.

"Tolak ukur dari anggota dewan harusnya dilihat dari keaktifan dalam melakukan tugasnya memenuhi fungsi dewan seperti pengawasan, anggaran, dan legislasi. Bukan berdasar absensi jumlah kehadiran," kata Aria Bima yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI di Solo, Rabu, 28 Juli 2010.

Menurut dia, jika kinerja politisi diukur dari absensi malah tidak benar. "Kita bukannya seperti pegawai kantor yang harus absen. Dan kemudian kinerja kita dikontrol oleh manajemen administrasi," tegasnya.

Bagi dia, masalah kedisplinan hadir adalah tanggung jawab partai. "Masalah itu adalah tanggung jawab partai. Bagaimana fungsi dari partai bisa membangun kesadaran diri, kesadaran ideologi dan keasadaran politik," tuturnya.

Namun, Aria Bima sangat setuju apabila salah satu anggota partai tidak pernah ikut acara partai harus secara tegas dipecat. "Kalau bolos masalah partai dan nggak pernah masuk, saya setuju langsung dipecat saja. Tidak usah pakai tolok ukur administrasi, kita beda," terangnya.

Sebelumnya, Ketua DPR Marzuki Alie menegaskan kembali pasal 243 ayat 1 Tata Tertib DPR Bab XVI tentang Tata Cara Pelaksanaan Persidangan dan Rapat. Disebutkan setiap anggota wajib meneken daftar hadir dan membubuhkan cap jari, pada alat absensi elektronik sebelum menghadiri rapat.

Karena itulah diusulkan agar dewan segera menerapkan sistem pemindai sidik jari (finger print) untuk mengatasi perilaku sebagian angggota dewan yang sering membolos.

Tabrak dan Hendak Rampas Mobil, 6 Debt Collector Sadis Ditangkap Polres Labusel

"Absensi elektronik (dengan finger print) akan segera diterapkan. Itu bukan hal yang luar biasa. Sistem ini bahkan sudah tercantum dalam Tata Tertib DPR RI," ujar Marzuki Alie kepada VIVAnews.

Sistem absensi jari ini diharapkan dapat meningkatkan kehadiran anggota dewan pada rapat-rapat DPR, dan menekan angka bolos rapat para wakil rakyat itu. Tingkat absensi anggota DPR yang tinggi akhir-akhir ini memang menjadi sorotan masyarakat.

Berdasarkan catatan yang diperoleh VIVAnews dari Biro Persidangan Sekretariat Jenderal DPR, Selasa 27 Juli 2010, dari tiga masa sidang, Fraksi Demokrat salah satu fraksi yang menempati posisi tertinggi dalam tingkat kehadiran rapat.

Pada masa sidang pertama (1 Oktober sampai 4 Desember 2009), kehadiran tertinggi diraih Fraksi Hanura. Kemudian disusul, Gerindra, PPP, dan Demokrat. Posisi terendah diraih Fraksi Kebangkitan Bangsa dengan tingkat kehadiran 86,6 persen.

Pada masa sidang kedua (4 Januari sampai 5 Maret 2010), Fraksi Demokrat berada di posisi puncak kehadiran tertinggi. Posisi terbawah pada masa sidang ini masih disandang Fraksi Kebangkitan Bangsa dengan tingkat kehadiran 78,3 persen.

Memasuki masa sidang ketiga (5 April sampai 18 Juni 2010), Fraksi PPP merupakan fraksi dengan tingkat kehadiran tertinggi, 78,9 persen. Posisi terbawah diraih Fraksi PDI Perjuangan yakni 61,2 persen.

Laporan: Fajar Sodiq | Solo

Secret Ingredient Viu

Siap-Siap Baper, Nicholas Saputra Terjebak Cinta Segitiga dengan Aktris Filipina dan Aktor Korea

Berperan sebagai Chef Arif, Nicholas Saputra sedikit banyak juga harus mempelajari soal dunia dapur sebelum memulai syuting.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024