Sumber :
- VIVAnews/ Puspita Dewi
VIVAnews
- Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Jawa Tengah Abdul Fikri Faqih menilai status tersangka atas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq akan berdampak buruk pada citra partai.
"Semua pasti ada dampaknya, tapi saya yakin kader PKS tetap solid," ujar Abdul Fikri di kantor DPW PKS Jawa Tengah, Semarang, 31 Januari 2013.
Baca Juga :
Unik, Pendaftaran Bakal Calon Bupati di Manggarai Serahkan Ayam Jago dan Tuak ke Panitia
Baca Juga :
Siap-Siap Baper, Nicholas Saputra Terjebak Cinta Segitiga dengan Aktris Filipina dan Aktor Korea
"Semua pasti ada dampaknya, tapi saya yakin kader PKS tetap solid," ujar Abdul Fikri di kantor DPW PKS Jawa Tengah, Semarang, 31 Januari 2013.
Fikri menambahkan tak ada langkah koordinasi yang akan dilakukan pengurus DPW PKS untuk memperbaiki citranya. "Hingga siang ini kami cek kader PKS di Jateng masih solid, mereka sudah tidak kaget, karena kami terbiasa disudutkan," kata Fikri.
Meski begitu, DPW PKS Jateng mendukung langkah KPK melakukan penangkapan terhadap Luthfi Hasan. "Kami tetap mendukung langkah KPK dalam memberantas korupsi karena tagline kami "Bersih, Jujur, Peduli", jadi ini adalah saatnya pembuktian bagi kami," ujar Fikri.
Terkait penonaktifan Luthfi Hasan sebagai Presiden PKS harus sesuai mekanisme. "Dan kami menunggu langkah Majelis Syuro dalam menyikapi hal ini," kata Fikri.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap impor daging. Tim penyidik KPK menjemput Luthfi di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Rabu malam, 30 Januari 2013.
Menurut juru bicara KPK, Johan Budi SP, KPK menerima informasi dari masyarakat bahwa ada serah terima uang yang berkaitan dengan proses impor daging. Serah terima itu berdasarkan informasi, dilakukan oleh pihak yang diduga penerima proyek itu, belum berlangsung dengan salah satu orang yang diduga dekat dengan salah satu anggota DPR.
Setelah mendapat informasi tersebut, tim KPK meluncur dan mengikuti Ahmad Fathanah, yang disebut-sebut merupakan orang dekat Luthfi. Tim KPK memperoleh informasi bahwa di lapangan ada serah terima uang yang dilakukan oleh direktur PT Indoguna Utama, Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi kepada Ahmad Fathanah. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Fikri menambahkan tak ada langkah koordinasi yang akan dilakukan pengurus DPW PKS untuk memperbaiki citranya. "Hingga siang ini kami cek kader PKS di Jateng masih solid, mereka sudah tidak kaget, karena kami terbiasa disudutkan," kata Fikri.