- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Jajaran puncak kepemimpinan PDI Perjuangan segera dirombak. Kabar ini menguat setelah meninggalnya Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Taufiq Kiemas.
Kini, partai berlambang banteng moncong putih ini dikabarkan sedang mencari pengganti sang ketua umum, Megawati Soekarnoputri. Disebut-sebut, putra kedua Megawati, Muhammad Prananda Prabowo, bakal mengisi jabatan penting itu.
Gubernur DKI Jakarta yang juga kader PDIP, Joko Widodo, mengutarakan pandangannya soal Prananda.
"Ia punya potensi besar," katanya di Balaikota, Rabu 19 Juni 2013.
Mantan Walikota Solo ini mengaku pernah diajak bicara Megawati soal Prananda. "Ibu Ketua Umum bertanya kepada saya. Menurut saya, dia punya potensi," kata Jokowi.
Jokowi melihat Prananda merupakan seorang yang pendiam. Padahal, dia melanjutkan, di balik sosoknya yang pendiam itu tidak banyak yang tahu bahwa Prananda berada di belakang hal-hal besar yang lakukan PDIP. Menurut Jokowi, Prananda lah yang paling mempengaruhi cara pandang dan sikap Megawati sebagai ketua umum PDIP.
"Cara pengorganisasiannya detail. Orangnya tak menonjol, dekat dengan siapapun. Ke rakyat juga tidak membeda-bedakan," katanya.
Muhammad Ananda Prabowo dianggap sebagai salah satu pewaris Soekarno langsung. Pria kelahiran 23 April 1970 itu adalah putra kedua hasil pernikahan Megawati dengan suami pertamanya, Letnan Satu Penerbang (Anumerta) Sirindro Suprijarso. Saat ini dia menjabat sebagai Kepala Ruang Pengendali dan Analisa Situasi DPP PDIP. (kd)
Soal Anggapan Raja Penalti Liga 1, Begini Pembelaan Arema FC
Arema FC menolak anggapan sebagai tim paling diuntungkan oleh wasit karena banyak menerima hadiah penalti di Liga 1. Singo Edan menilai penalti yang mereka dapat murni.
