- Surabaya Post/Iwan Heriyanto
VIVAnews - Calon Gubernur Jawa Timur dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Bambang Dwi Hartono, Selasa 6 Agustus 2013, menyatakan bahwa dirinya tak mau terlalu pusing dengan anggapan orang lain.
Menurut pria yang lebih akrab disapa Bambang DH ini, meski saat ini banyak kalangan yang tidak menganggapnya calon unggulan dalam Pilkada Jatim, semangatnya tidak luntur sama sekali untuk terus maju dalam kompetisi ini.
Bagi Bambang, posisi underdog bisa jadi lebih menguntungkan dan membuatnya lebih leluasa merangkul masyarakat. Bambang mengambil contoh fenomena kemenangan gemilang yang diperoleh dua sejawatnya di PDI Perjuangan, Joko Widodo dan Ganjar Pranowo.
Jokowi --sapaan Joko Widodo-- memenangkan Pilkada DKI Jakarta mengalahkan Fauzi Bowo yang merupakan incumbent pada 2012. Sementara itu, Ganjar menang pada Pilkada Jawa Tengah pada akhir Mei 2013, mengalahkan Bibit waluyo yang juga merupakan incumbent.
"Jokowi dan Ganjar Pranowo pun awalnya sama-sama dianggap underdog. Tapi, tenang saja dan toh menang juga. Insya Allah seperti mereka," ujar Bambang saat ditemui VIVAnews di kawasan Menteng, Jakarta.
Bambang menambahkan, sebenarnya dirinya juga telah membentuk tim survei untuk memonitor peta pemenangan pemilihan gubernur di Jatim.
Berdasarkan survei itu, pria yang pernah menjadi Wali Kota Surabaya ini akhirnya mengetahui posisi masing-masing kandidat, termasuk tingkat kepercayaan masyarakat terhadap dirinya sebagai calon Gubernur Jatim.
"Kami punya survei. Tapi, karena ini terkait dengan strategi kemenangan, kami tidak bisa umbar begitu saja. Survei itu memberikan petunjuk. Kami jadi tahu posisi kami dan lawan," kata Bambang.
Bambang menambahkan, tidak ada satu kandidat pun yang ia remehkan. Sebab, masing-masing peserta Pilkada Jatim kini memiliki peluang yang sama untuk menang.
"Semuanya kuat. Pokoknya semua harus kerja keras," kata Bambang. (art)
Korban Jiwa Banjir Bandang Sumbar Bertambah Jadi 44 Orang
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui data jumlah korban bencana banjir bandang di wilayah Sumatera Barat (Sumbar), yang kini telah bertambah menjadi 4
