Hadiri Deklarasi PPI, Saan Yakin SBY Tak Marah

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVAnews -
Momen Pratama Arhan Peluk Mesra Azizah Salsha Usai Timnas Indonesia Lolos Piala Asia U-23
Sejumlah elit Partai Demokrat berang karena beberapa kader mereka menghadiri deklarasiĀ  Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) milik Anas Urbaningrum. Namun, Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Saan Mustofa yakin Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tidak marah.

Arkhan Fikri Jadi Sorotan Usai Indonesia U-23 ke Semifinal

Saan adalah salah satu kader yang menghadiri deklarasi PPI, Minggu 15 September lalu. Gara-gara hadir di situ, Saan harus membayar mahal, dia dipecat dari jabatan Sekretaris Fraksi Demokrat di DPR. Dalam perbincangan dengan
Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun
VIVAnews baru-baru ini, Saan mengaku tidak terlibat aktif di PPI. Sebagai kader, Saan tahu harus loyal kepada partai.


"Saya yakin Pak SBY tidak marah. Bukan hanya pikiran-pikiran Pak SBY saja yang demokratis, tapi juga sikap dia," kata Saan. Sehingga, imbuhnya, SBY tak mungkin melarang kader masuk organisasi masyakarat (ormas) manapun.


Sebetulnya, Saan menilai, ormas bentukan Anas itu bisa menjadi bagian penting untuk mengkonsolidasi suara Demokrat mendekati Pemilu 2014. "Bisa menambah suara Partai Demokrat. Jadi, tergantung bagaimana menyikapinya saja," kata Saan lagi. Ke depannya, Saan pun tak berharap ormas itu berubah wujud menjadi partai politik.


Dia pun membantah ormas ini akanĀ  menggembosi Partai Demokrat. "Kalau Demokrat digembosi, rugi saya sendiri dong? Kan saya aktif di partai Demokrat, aktif di dapil, saya kerja untuk partai Demokrat."


Diberitakan sebelumnya, Saan dan beberapa kader Demokrat lain menghadiri deklarasi PPI bentukan Anas, Minggu 15 September lalu. Selain Saan, tampak hadir pula anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok, anggota Fraksi Partai Demokrat Gede Pasek Suardika.


Selain itu, hadir pula mantan rekan Anas di Komisi Pemilihan Umum (KPU), seperti mantan Ketua KPU Nazaruddin Sjamsuddin dan mantan anggota KPU Mulyana W Kusumah.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya