Peneliti LSI: Partai Islam Mengalami Krisis Figur

Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD
Sumber :
  • ANTARA/Wahyu Putro A
VIVAnews
5 Negara Paling Tidak Ramah Vegetarian di Asia, Ada Korea Selatan dan Jepang
– Peneliti senior Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan partai Islam menderita tiga kerugian akibat sistem multipartai di Indonesia. Salah satu kerugian itu soal figur.

Prabowo Gandeng PKB dan Nasdem, Gibran: Ini Bukan Meninggalkan PDIP

Partai-partai Islam saat ini seperti mengalami krisis figur. “Ada penurunan figur setelah Gus Dur dan Amien Rais,” kata Burhanuddin dalam diskusi ‘PKB dan Masa Depan Politik Nahdliyin’ di Jakarta, Minggu 8 Desember 2013. Gus Dur dahulu merupakan tokoh sentral di Partai Kebangkitan Bangsa, sedangkan Amien Rais di Partai Amanat Nasional.
Tesla Bakal Luncurkan Mobil Listrik Murah? Ini Kata Elon Musk


Namun saat ini ketika kepengurusan berganti dan regenerasi di tubuh partai berjalan, tak ditemukan lagi figur menonjol seperti mereka. Padahal, ujar Burhan, masyarakat Indonesia cenderung melihat figur di internal partai ketimbang menelisik ideologi yang diusung partai tersebut.


Apabila PKB sekalipun mengusung sejumlah nama tenar seperti Rhoma irama, Jusuf Kalla, dan Mahfud MD, hal itu dinilai Burhan tak cukup untuk mengerek elektabilitas partai. “Kalau melihat dari capaian yang ada, setidaknya dalam survei saya, belum ada pengaruh signifikan dari mereka yang diusung sebagai capres oleh PKB,” kata Burhan.


Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, partainya akan melakukan survei terhadap ketiga kandidat capres yang digadang-gadang partainya. “Yang paling laku nanti akan jadi capres kami,” kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu.


Meski enggan mengatakan siapa kandidat yang paling kuat di antara ketiganya, Muhaimin mengatakan Nahdliyin – yang menjadi basis massa terbesar PKB – lebih condong kepada sosok mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. “Kalau Nahdliyin, ya Mahfud,” kata dia. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya