- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Ketua Dewan Kehormataan Penyelenggaraan Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie mengimbau pimpinan partai politik dan para calon presiden agar tidak melakukan kampanye hitam atau tindakan lain yang menjatuhkan karakter pribadi lawan. Cara-cara kampanye seperti itu, menurutnya, tidak baik dalam berdemokrasi.
"Black campaign tidak sehat dalam proses pemilu," kata Jimly, Kamis 27 Maret 2014.
Meski tidak melakukan kampanye hitam untuk menjatuhkan lawan, pimpinan partai politik harus bertanggung jawab untuk mendidik dan mengarahkan pendukungnya agar tidak melakukan hal itu.
Jimly pun menilai peredaran video dan foto Ketua Umum Golkar sekaligus capres Aburizal Bakrie (ARB) merupakan salah satu bentuk kampanye hitam. "Foto Ical (ARB) itu jelas black campaign. Dalam gambar itu seolah-olah ada affair, padahal itu peristiwa itu dua tahun lalu," katanya.
Hal serupa, kata Jimly, juga pernah menimpa Basuki T Purnama atau Ahok ketika pemilihan umum kepada daerah DKI Jakarta. Ketika itu Wakil Gubernur DKI Jakarta itu diserang oleh kelompok tertentu dengan isu SARA. "Seperti Ahok dulu pernah dihina," katanya.
Kendati demikian, kampanye negatif tidak dipermasalahkan. Misalnya seseorang capres menyindir calon pemimpin yang tak layak. "Asal jangan menyebut nama tokoh tertentu," katanya.