Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
- Empat politisi Partai Kebangkitan Bangsa dipanggil Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 22 Oktober 2014. Mereka adalah Sekretaris Jenderal DPP PKB Hanif Dhakiri, Ketua DPP PKB Marwan Djafar dan Rektor Universitas Diponegoro Muhammad Nasir serta Sekjen DPP PKB Imam Nachrowi.
Sementara Jokowi ditemani oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. "Ya kami diundang pak Presiden tentu dengan yang sangat enak, makan-makan," kata Marwan usai bertemu dengan Jokowi dan JK.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Sementara Jokowi ditemani oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. "Ya kami diundang pak Presiden tentu dengan yang sangat enak, makan-makan," kata Marwan usai bertemu dengan Jokowi dan JK.
Baca Juga :
Tokoh Agama Papua: Jangan Ikut Ajakan Sesat Aksi Demo 1 Mei, Pihak Tidak Bertanggungjawab
Pemanggilan itu, kata Marwan tentu atas nama PKB. Menurutnya, mereka dan Jokowi hanya bicara hal-hal ringan, termasuk membahas sepintas tentang kabinet. Namun, Jokowi tidak bicara mengenai tawaran menteri.
"Belum, kami bicara umum saja kok nggak bicara yang serius," kata dia.
Namun, Jokowi bertanya kepada mereka satu-satu. "Ya wajarlah ditanya tentang kompetensi apa selama ini. Sekedar itu saja," kata dia.
Namun, Marwan mengatakan belum mengetahui pos kementerian mana saja yang diberikan Jokowi untuk PKB. "Belum tahu, ya sudah empat (orang) ini," kata dia.
Tetapi yang jelas, kata dia, PKB menyodorkan empat nama. Namun, ketika Marwan ditanya lebih lanjut mengenai Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dia tak mau memberi komentar. "Nanti pak Jokowi yang menjawab," kata dia.
Menurut Marwan, wajar saja jika Jokowi menunda pengumuman kabinetnya. Sebab dia harus berhati-hati memilih orang.
"Mencocokkan antara bidang yang satu dengan yang lain, keterwakilan daerah segala macem," ujar dia. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pemanggilan itu, kata Marwan tentu atas nama PKB. Menurutnya, mereka dan Jokowi hanya bicara hal-hal ringan, termasuk membahas sepintas tentang kabinet. Namun, Jokowi tidak bicara mengenai tawaran menteri.
