- VIVA.co.id/Rifki Arsilan
VIVA.co.id – Orangtua Wawan, korban pelanggaran HAM Semanggi I 1998, Maria Katarina Sumarsih kembali menagih janji pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam menyelesaikan kasus tragedi Semanggi I yang telah menewaskan putra pertamanya. Bernardinus Realino Norma Irmawan atau Wawan diketahui tewas namun proses pelanggaran HAM tersebut belum terungkap tuntas hingga saat ini.
"Saya menagih komitmen Jokowi untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi di Indonesia termasuk kasus Semanggi I ini," kata Maria Sumarsih kepada VIVA.co.id di kampus Unika Atmajaya, Jakarta Pusat, Senin 13 November 2016.
Sumarsih selama hampir 18 tahun terus menyuarakan keadilan bagi anaknya. Dia kerap menyambangi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Perempuan yang rambutnya kelabu termakan usia itu juga tak absen ikut aksi Kamisan di depan Istana Merdeka sejak era Presiden SBY.
Menurutnya, Kasus Semanggi I yang terjadi 18 tahun silam adalah salah satu kasus pelanggaran HAM yang menjadi janji Jokowi dalam Nawacita yang disampaikan Jokowi ketika kampanye 2014 lalu.
"Dalam peringatan hari HAM sedunia 2014 di Jogja Jokowi menyatakan tegas akan menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu. Kemudian Peringatan Hari HAM tahun 2015 dia juga menjanjikan hal yang sama tapi hingga saat ini masih belum jelas," ujarnya menambahkan.
Ia berharap, kasus penembakan Wawan di Semanggi,1998 silam dapat menjadi pintu masuk bagi pemerintah dalam menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat secara menyeluruh di Indonesia.
"Saat ini kami hanya membutuhkan keberanian Jokowi karena itu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kasus ini."
(mus)
