PPI: Anas Pernah Buat SBY Tersungkur

Anas Urbaningrum (tengah).
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Juru Bicara Pergerakan Perhimpunan Indonesia Tridianto mengakui, Anas Urbaningrum saat ini ada di balik jeruji besi. Meskipun demikian, bukan berarti mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu tak bisa berbuat apa-apa.

Sulit Berkemih Hingga Ejakulasi Darah Tanda Kanker Prostat

Anas baru-baru ini menginstruksikan para pendukungnya untuk bergabung ke Partai Hanura dan membantu Oesman Sapta Odang selaku ketua umum yang baru. Langkah itu pun disambut dengan terbuka oleh elemen partai yang didirikan mantan Panglima ABRI, yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto.

"Meskipun di Lapas dan hak politiknya sedang dicabut, Anda (elite Demokrat) salah kalau meremehkannya," kata Tridianto kepada VIVA.co.id, Rabu, 28 Desember 2016.

SBY Akan Jalani Pengobatan Kanker, Dijadwalkan Tiba di AS Kamis Pagi

Tri yang pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Cilacap itu meyakini Anas dan barisannya akan memberi dampak posistif bagi Partai Hanura. Seperti diketahui bersama, pada Pemilu 2014, Partai Hanura mendapat kursi paling sedikit di antara partai-partai politik yang lolos ke DPR.

"Lihat saja nanti, hasil Pemilu 2019. Kalau strategi politik Mas Anas didengarkan oleh Hanura, saya yakin nanti akan ada yang terkejut," ujarnya.

Usai Operasi, SBY Mau Isi Waktu Masa Pemulihan dengan Melukis

Dia pun mengingatkan salah satu reputasi Anas yang patut untuk diperhitungkan. Ketika masih aktif di Partai Demokrat, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam itu pernah mengalahkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di sejumlah kontestasi politik internal partai.

"Pak SBY yang jagoan saja pernah tersungkur kok. Kita lihat saja nanti," ujarnya.

Tri melihat, saat ini ada kepanikan tersendiri di Partai Demokrat. Kondisi itu terlihat dari pernyataan beberapa elite Partai Demokrat seperti Syarief Hasan dan Agus Hermanto yang menyatakan bahwa di Partai Demokrat tidak ada loyalis Anas.

"Yang saya tahu orang seperti Syarief Hasan dan Agus Hermanto memang tidak punya loyalis, karena tidak ada yang layak dikagumi dan diikuti. Lalu loyalis Pak SBY yang namanya Ruhut Sitompul malah melawan kebijakan Pak SBY," katanya.

Namun, Tri mengakui, SBY mempunyai banyak pengikut di Partai Demokrat. Meskipun demikian, dia mengingatkan bahwa Anas juga punya banyak loyalis, baik di PPI, Demokrat maupun di organ-organ yang lain.

"Tapi pola hubungan Pak SBY dengan pengikutnya amat beda dengan Mas Anas dengan para loyalisnya. Jadi, mestinya santai saja Syarief Hasan, Agus Hermanto, dan elit-elit Demokrat lainnya. Tidak perlu kepanasan dan kemudian bikin pernyataan-pernyataan yang menyenangkan, atau menjilat Pak SBY," tutur dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Agus Hermanto, yakin tidak ada lagi loyalis Anas Urbaningrum di partainya. Oleh karena itu, dia tidak khawatir dengan isu masuknya para pendukung Anas dan sejumlah kader Demokrat ke Partai Hanura.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Didik Mukrianto menyatakan, tidak ada basis faksi-faksi kekuatan di internal partainya. Sebab, yang dikenal adalah tugas dan tanggung jawab sesuai kewenangan strukturalnya.

"Tidak ada loyalis-loyalis personifikasi subjektif. Sistem yang dibangun di Demokrat adalah fatsun, loyalitas, dan totalitas untuk mewujudkan apa yang menjadi visi, misi, dan tujuan, serta program kerja dan rencana aksi Demokrat," kata Didik. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya