Ancaman Status "Di Atas Angin" Juventus dan PSG

Paul Pogba rayakan gol Juventus bersama Mirko Vucinc dan Leonardo Bonucci
Sumber :
  • REUTERS/Giorgio Perottino
VIVAbola -
Sudah Jadi Pemain MU, Pogba Masih Dibelikan Rumah Juventus
Juventus dan Paris Saint-Germain menatap laga leg 2 babak 16 besar Champions League, dini hari nanti, dengan modal berharga. Pemuncak klasemen Serie A dan Ligue 1 ini berada "di atas angin" setelah sukses menuai kemenangan pada laga leg pertama.

Diincar 2 Raksasa Italia, Isco Dibanderol Madrid Rp733 M

Pada leg 1 yang digelar pertengahan Februari lalu, Juventus berhasil menggasak tuan rumah Glasgow Celtic 3-0 di Celtic Park. Sedangkan di saat yang bersamaan PSG sukses mempermalukan wakil Spanyol, Valencia 2-1 di Stadion Mestalla. Hasil ini yang membuat keduanya diunggulkan akan melaju ke babak delapan besar.
Juventus Tak Menikmati Untung Besar dari Penjualan Pogba


Namun, tak ada yang tak mungkin dalam sepakbola. Celtic dan Valencia sewaktu-waktu dapat menciptakan keajaiban. Kepuasan berlebih yang kini tengah menghinggapi Juventus dan PSG akan coba dimanfaatkan Celtic dan Valencia untuk menciptakan keajaiban.

Kubu Juventus tampaknya menyadari jika rasa puas diri dapat menghadirkan malapetaka. Hal itu juga dibenarkan playmaker Juventus, Andrea Pirlo yang langsung memperingatkan rekan-rekannya. Namun di mata Pirlo, Celtic tetap punya kemampuan untuk membalikkan keadaan.


"Celtic akan memulai pertandingan dengan sebuah luka dan sangat menyakitkan karena mereka kalah di kandang. Jika kami berpuas diri maka itu akan menjadi kesempatan mereka untuk balas dendam," kata Pirlo dilansir Soccerway.


"Tapi jika kami dapat profesional dan konsentrasi maka saya yakin dapat melaju. Kami menghormati rival kami tapi gagal saat melawan tim Skotlandia itu di Turin tentu akan menjadi bencana terbesar dalam sejarah klub," lanjut gelandang timans Italia ini.


Sikap waspada juga diperlihatkan sang allenatore, Antonio Conte. "Laga besok penting. Kami masih harus bermain 90 menit menghadapi tim yang penuh kebangaan yang ingin bangkit dari kekalahan di leg pertama. Hasil laga pertama membuat kami menjadi penantang serius untuk lolos, tapi sepakbola bisa mengejutkan jika Anda tidak menjalaninya dengan sungguh-sungguh," kata Conte.


Karena alasan itu pula, Conte memastikan akan tetap menurunkan skuad terbaiknya saat menjamu Celtic. Namun pelatih muda Italia ini juga tak menutup kemungkinan akan menyimpan beberapa pemainnya yang telah mengantongi kartu kuning.


Wasit Minim Pengalaman Pimpin Duel Juve vs Celtic


Wasit asal Turki, Firat Aydinus terpilih untuk memimpin duel Juventus kontra Celtic. Wasit 39 tahun ini memang baru sekali memimpin pertandingan di Champions League musim ini yakni saat Bayern Munich bersua Valencia di fase penyisihan grup.


Wasit dengan gelar insiyur geologi ini telah mendapatkan lisensi FIFA sejak 2006 dan telah melakoni debut di laga internasional saat menjadi asisten wasit salah satu pertandingan di ajang Europa League 2009/2010.


Menariknya, isu wasit sempat dipermasalahkan kubu Celtic saat mereka harus menyerah 3-0 dari Juventus di leg pertama. Wasit asal Spanyol, Alberto Undiano Mallenco dianggap membiarkan permainan keras Juventus. Hal itu sempat membuat geram manajer Celtic, Neil Lennon. "Ini bukan pertandingan rugby, ini sepakbola," kata Lennon beberapa waktu lalu.


"Mereka (wasit) membiarkan setiap bentuk pelanggaran yang dilakukan Juventus. Setiap pemain saya mencoba bergerak, dia akan langsung diganjal. Dia (wasit) seharusnya memberikan sebuah penalti dan paling tidak dari dua pelanggaran yang terjadi," lanjut Neil Lennon saat itu.


Kehilangan Ibra, PSG Peluang Turunkan Beckham


Selain kelengahan yang akan coba dimanfaatkan Valencia saat menyambangi Parc des Princes, Valencia juga akan mencoba mengeksploitasi absennya Zlatan Ibrahimovic. Ibracadabra harus absen setelah mengoleksi kartu merah. Untuk menggantikan peran Ibra, pelatih Carlo Ancelotti akan menurukan Kevin Gameiro.


Sikap waspada Carletto ini juga ditambah dengan fakta bahwa klub kaya Prancis ini juga tak akan diperkuat Jeremy Menez karena cedera. "Kami perlu melupakan apa yang terjadi di leg pertama. Kami tetap perlu memainkan permainan terbaik kami dan mengontrol pertandingan. Itu tujuan kami," kata Ancelotti.


Namun dibalik kabar tak sedap itu, PSG juga punya kabar gembira. Klub ibu kota Prancis ini dapat kembali menurunkan bek terbaiknya, Thiago Silva yang telah pulih dari cedera panjang. Tak hanya itu, pemain anyarnya David Beckham juga berpeluang dimainkan.


"Saya telah membuat sebuah keputusan. Verratti kena akumulasi, Thiago Motta belum pulih sepenuhnya dari cedera panjang. Motta dapat datang sebagai pemain pengganti Verratti," ujar Ancelotti. Nah kita tunggu apakah ada kejutan kali ini?
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya