- ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/nz/18.
VIVA – Dalam sejarah sepakbola Indonesia, terdapat sejumlah rivalitas yang sangat terkenal sejak lama. Seperti persaingan Persija Jakarta dengan Persib Bandung, Persija dengan PSMS Medan, hingga Arema FC dengan Persebaya Surabaya.
Sejak Liga 1 bergulir pada 2017, muncul satu rivalitas baru. Persaingan ini terjadi antara Bali United dengan Bhayangkara FC.
Rivalitas dimulai lantaran saat itu kedua tim sedang berpacu dengan kencang dalam persaingan gelar juara. Namun, pada akhirnya The Guardian yang sukses menjadi juara.
Keduanya sama-sama mengumpulkan 68 poin di akhir musim. Namun Bhayangkara unggul selisih gol.
Kondisi tersebut membuat Manajer Bhayangkara, AKBP Sumardji, mengharuskan para pemainnya untuk bekerja ekstra keras ketika bersua Serdadu Tridatu. Terlebih, mereka memiliki rekor impresif dengan selalu meraih kemenangan dalam empat pertemuan terakhir.
"Ya, ini salah satu rivalitas di Liga 1. Melawan Bali United harus berjuang lebih keras lagi," ujar Sumardji ketika dihubungi wartawan, Senin 20 Mei 2019.
"Sebelum memikirkan hasil, pemain berjuang lebih dulu. Kita harus bermain melawan Bali United dengan motivasi tinggi dan bercucuran keringat di lapangan," lanjutnya.
Soal tekanan suporter tuan rumah, Sumardji tak mau pusing. Menurutnya, sorakan dari suporter lawan justru jadi motivasi lebih bagi para pemainnya.
"Kondisi pemain sudah sangat siap. Mereka lebih termotivasi pada pertandingan ini karena mendapat tekanan dari Semeton Dewata," kata pria asal Surabaya.
Bali United akan menjamu Bhayangkara FC, Selasa 21 Mei 2019 di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
