Mengapa Old Trafford Dijuluki Theatre of Dreams?

Markas Manchester United, Old Trafford
Sumber :
  • Zimbio.com

VIVA.co.id – Stadion milik Manchester United, Old Trafford, kerap disebut sebagai Theatre of Dreams. Leicester City berpeluang menjadikan stadion sepakbola terbesar kedua di Inggris, itu seolah ditakdirkan berdiri untuk mereka, sejak dibangun 106 tahun silam.

Invasi Rusia ke Ukraina, Parkiran Old Trafford Dikeruk

Old Trafford dibangun pada 1910 dan mendapat julukan Theatre of Dreams dari Bobby Charlton. Dilansir dari Quora, Minggu 1 Mei 2016, julukan itu ada kaitannya, dengan sejarah berdirinya klub pada 1878, yang sebelumnya diberi nama Newton Heath LYR.

Mereka hanya klub amatir, yang didirikan oleh perusahaan rel kereta api, untuk para pekerja mereka. Tim itu hanya bermain melawan Departemen Pekerjaan Umum, atau perusahaan-perusahaan rel kereta lainnya, hingga 20 November 1880, mereka pertama kali bertanding dalam kompetisi yang tercatat.

Mengenaskan, Theatre of Dreams Kini Jadi Mainan Manchester City

Tim itu pun jadi wadah dari mimpi para pekerja kasar, untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Sayangnya, mereka kalah telak 0-6 di laga perdana, dari tim cadangan Bolton Wanderers. Pada Januari 1902, tim diminta bubar karena terbelit utang.

Mereka beruntung, ada beberapa pengusaha setempat yang rela menanamkan modal, termasuk John Henry Davies. Dia kemudian menjadi presiden klub, dengan menanamkan investasi sebesar £500 atau sekitar Rp9,6 juta, lalu mengubah nama klub menjadi Manchester United pada 24 April 1902.

Klasemen Premier League Usai MU Dibantai Liverpool 5-0

Dua tahun kemudian, mereka bisa memenangi gelar liga dan trofi Piala FA. Sayang, mereka terus mengalami jatuh bangun antara 1922-1940, walau kembali lolos dari ancaman kebangkrutan pada 1931. Manchester United meraih kejayaannya di masa Sir Alex Ferguson.

Manchester United mengumpulkan total 20 titel Liga Inggris, yang sebagian besar disumbangkan Ferguson. Manajer legendaris Setan Merah itu sukses memberikan 13 titel pada masa Premier League. Malam ini, Leicester City bisa menggenapi julukan Theatre of Dreams.

The Foxes ditangani oleh Claudio Ranieri, pelatih yang baru menangani Leicester awal musim ini, setelah dipecat oleh timnas Yunani. Pelatih asal Italia itu baru kembali lagi ke Premier League, setelah dipecat oleh Chelsea pada akhir musim 2004.

Top scorer Leicester, Jamie Vardy, adalah bekas pekerja pabrik yang bermain untuk tim sepakbola nonliga. Baru pada Mei 2012, Vardy bisa merasakan kompetisi resmi, walau hanya untuk Leicester City yang masih bermain di Divisi Championship.

Vardy bisa menggenapi impian 106 tahun silam, dengan menjadi mantan buruh yang sukses meraih kehidupan lebih baik, dengan menjuarai Premier League. Walaupun, Vardy tidak dapat turun langsung, karena sanksi larangan bermain.

Hasrat menggapai mimpi, bukan cuma milik Vardy, tapi juga para pemain Leicester lainnya. Apalagi, beberapa rekannya bekas pemain akademi Manchester United yang dibuang, yaitu Danny Drinkwater, Danny Simpson, Matty James, dan Jeff Schlupp. Kepuasan luar biasa, untuk meraih sukses di Old Trafford yang pernah menyingkirkan mereka beberapa tahun silam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya