- Reuters / Russell Cheyne
VIVA.co.id – Minggu malam, pukul 22.00 WIB, Manchester United akan menjamu Chelsea di pekan ke-33 Premier League. Laga ini menjadi laga emosional untuk manajer Setan Merah, Jose Mourinho.
Sebelum menangani MU, Mourinho adalah sosok yang amat diagung-agungkan publik The Blues. Tiga gelar Premier League dan satu trofi dari ajang Piala FA, jadi persembahan Mou (sapaan Mourinho) di dua rezim di Stamford Bridge.
Tapi kini, tak semua fans Chelsea memberikan apresiasi kepada manajer asal Portugal tersebut. Ada beberapa di antara mereka yang menganggap Mourinho sebagai pengkhianat karena membelot ke MU.
Jelang laga nanti malam, Mou akan memimpin MU di tengah serbuan kritik. Di tangan Mourinho, MU kesulitan menembus empat besar klasemen dan kerap membuat timnya gagal meraih kemenangan.
Mourinho pun sadar dirinya tengah menjadi obyek kritik publik. Namun dia santai menanggapinya, ketika ditanya juru warta.
"Saya tahu Anda ingin mengkritik saya. Bahkan ketika saya mampu membawa tim saya juara pun, Anda mengkritik gaya permainan saya. Untuk saat ini, hanya tim dengan serangan balik terbaik yang tidak menjadi sasaran kritik," ujar Mourinho, dikutip Manchester Evening News.
"Tim terbaik adalah tim yang juara di akhir musim, dan kami memang jauh dari itu. Itu tergantung bagaimana Anda menganalisa. Anda mengatakan rekor kandang saya buruk, rekor tandang saya buruk. Seolah Anda lupa kalau Anda mengatakan saya bisa memenangkan liga di awal musim," ujarnya.
Di sisi lain, rekor MU saat melawan Chelsea memang tidak terlalu bagus. MU tak pernah menang dalam delapan pertemuan menghadapi Chelsea di Premier League. Catatan tanpa kemenangan terpanjang menghadapi satu lawan dalam kompetisi ini.
Selain itu, Mourinho mengalami kekalahan dua kali menghadapi mantan timnya tersebut dengan catatan kebobolan lima kali dan tak pernah bisa mencetak gol. MU hanya mencetak tiga gol dalam 10 pertemuan menghadapi Chelsea di semua kompetisi.
