- ANTARA FOTO/Zabur Karuru/Asf/pd/15
VIVA.co.id – Desakan untuk segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI saat ini semakin banyak bermunculan. Setelah Kelompok 85 yang diinisiasi sebagian besar anggota dan voter PSSI, kini muncul lagi Kelompok Reformasi PSSI.
Kelompok yang berisikan sekitar 40 orang itu mengajukan kepada pemerintah untuk megambil tindakan tegas atas kisruh sepakbola nasional. Mereka bahkan dengan yakin menyuarakan adanya reorganisasi dan restrukturisasi di tubuh PSSI.
Koordinator gerakan Reformasi PSSI, Habil Marati, menilai ada hal yang harus dilakukan dalam kepengurusan PSSI ke depan. Perubahan statuta dengan memasukkan konten lokal dalam aturan PSSI merupakan salah satunya.
"Aturannya jelas, pakai Statuta FIFA, tetapi tidak meninggalkan Undang-undang Indonesia. Local content harus dipertahankan," ujar Habil kepada wartawan di Senayan, Jakarta, Selasa 3 Mei 2016.
Dalam kepengurusan PSSI nantinya, Habil mengingatkan harus adanya perubahan unsur orang yang layak menjadi anggota Komite Eksekutif PSSI. Selama ini, dia menilai Komite Eksekutif diisi oleh orang yang berkepentingan dengan PSSI, sehingga tak ada fungsi kontrol dengan pemerintah.
"Unsur dari pemerintah harus dilibatkan dan dimasukkan di statuta PSSI. Harus ada wakil pemerintah, ada wakil TNI, ada wakil Polri. Dengan begitu, ada fungsi kontrol sepakbola nasional," ucapnya. (one)
Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
Sepakbola Indonesia kembali tercoreng dengan adanya aksi tak sportif yang mengindikasikan munculnya sepakbola gajah. Itu terjadi di Liga 3.
