Tiga Kelemahan Madrid yang Bisa Dimanfaatkan ManCity

Winger Real Madrid, Gareth Bale
Sumber :
  • REUTERS/Vincent West

VIVA.co.id – Manchester City telah mencapai semifinal Liga Champions untuk pertama kalinya. Mereka bisa menahan imbang Real Madrid di leg pertama, pada 27 April 2016 di Etihad Stadium. Kubu Manuel Pellegrini dalam situasi yang cukup baik, apabila bisa mencetak gol tandang pada leg kedua di Santiago Bernabeu, Kamis dini hari 5 Mei 2016 nanti.

Pengakuan Pelatih PSG Usai Gagal ke Final Liga Champions

Namun, Manchester City harus bekerja keras, karena mereka bakal bermain di kandang tim pengoleksi trofi Liga Champions terbanyak. Real Madrid adalah tim terkaya di dunia, dan paling sukses dalam kompetisi tertinggi Eropa. Los Blancos adalah tim bertabur bintang, Pellegrini jelas mengetahuinya sebagai mantan pelatih mereka pada 2009-2010.

Dilansir dari Mirror, Rabu 4 Mei 2016, Pellegrini disarankan meminta para pemainnya, agar fokus pada kelemahan yang dimiliki Real Madrid. Pengamat sepakbola Spanyol, Ed Malyon, menyebut ada setidaknya tiga kelemahan Real Madrid, yang bisa dieksploitasi oleh pemain-pemain Manchester City.

Borussia Dortmund Melangkah ke Final Liga Champions usai Tekuk PSG di Kandang

Pertama adalah posisi Luka Modric, sebagai pemasok aliran bola di lini tengah tim Zinedine Zidane. Gelandang Kroasia itu telah menjadi salah satu pemain dengan performa terbaik Real Madrid, pada musim ini. Dia dapat melakukan penguasaan bola dengan tenang, lalu mengeluarkan umpan matang ke daerah pertahanan lawan.

Modric bisa beroperasi sebagai pengatur sirkulasi bola, sekaligus pengatur serangan yang mematikan. Menghentikan pasokan bola dari Luka Modric, menjadi keharusan untuk membuat Real Madrid tidak bisa mengembangkan serangan. Jika Modric dibiarkan bebas, Madrid diyakini akan memberikan banyak ancaman ke gawang Manchester City.

Perjalanan Luar Biasa Girona Hingga Tembus Liga Champions

Kedua, manfaatkan agresivitas Marcelo. Bek asal Brasil milik Madrid, ini sering membantu serangan, sehingga membuka ruang kosong di belakangnya. Saat bertemu AS Roma, Marcelo berulang kali dipaksa bekerja keras oleh Mohamed Salah, membuat Sergio Ramos kerap harus meninggalkan posisinya sebagai bek tengah, untuk menutup ruang yang ditinggal Marcelo.

AS Roma hanya kalah karena kurang beruntung, serta tidak memiliki eksekutor yang tajam. Manchester City memiliki beberapa pemain, yang mampu melakukan serangan mematikan dari sektor sayap. Kerja sama Kevin De Bruyne dengan Sergio Aguero di depan, bisa menjadi momok mengerikan bagi sektor pertahanan Real Madrid.

Ketiga, waspada pada kekuatan Gareth Bale di udara. Beberapa lawan Real Madrid di La Liga, seperti Villarreal dan Malaga, berhasil mendapat clean sheet saat menghadapi Real Madrid, karena bermain dengan empat bek sejajar yang disiplin. Bale telah mencetak gol lewat sundulan, lebih banyak dari para pemain lain di Eropa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya