Merasa Orang Jakarta, Bos Properti Tertarik dengan Persija

CEO Bhayangkara Surabaya United, I Gede Widiade
Sumber :
  • indonesiansc.com

VIVA.co.id – I Gede Widiade belakangan ramai disebut akan mundur dari posisinya sebagai CEO Bhayangkara Surabaya United (BSU) dan mengambil alih Persija Jakarta.

'PS TNI' dan 'PS Polri' Degradasi dari Liga 1

Saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, Gede memang menyatakan dirinya sudah lelah mengelola klub Surabaya tersebut (dulu Persebaya) selama 14 tahun terakhir. Apalagi POLRI berniat membeli saham mayoritas BSU hingga 90 persen.

(Baca Juga: Persija Akan Diambil Alih Bos Properti?)

Lawan Persija Ditunda, Pelatih Persela Ubah Program Latihan

Saat dihubungi oleh VIVA.co.id dan ditanya kembali soal kemungkinannya membeli saham Persija, Gede tidak menepisnya dan menjelaskan beberapa alasannya tertarik, salah satunya karena kota Jakarta.

Pengusaha bidang properti tersebut mengatakan jika dirinya ingin membuat Persija bisa jadi barometer klub-klub sepakbola lainnya. Menurut Gede, status klub ibukota seharusnya membuat Persija bisa unggul dari segi manajemen dan prestasi tentunya.

PSM Makassar Pesta Gol ke Gawang PS TNI

"Misalkan, saya jadi pemilik Persija. Saya ini tinggal di Jakarta, usaha saya semua ada di Jakarta, kolega dan rekan bisnis saya juga kebanyakan ada di Jakarta. Otomatis saya punya waktu yang cukup banyak (memonitor Persija). Itu dari segi pengelolaannya," ujar Gede.

"Persija ini kan klub ibukota, kebanggaan masyarakat ibukota. Jadi, jelas harus mencerminkan klub yang memang berasal dari ibukota, baik secara manajamen dan prestasinya. Persija jelas lebih besar daripada BSU. Persija seharusnya bisa jadi barometer dan contoh buat klub-klub lainnya," tutur pria asal Wonokromo, Surabaya, tersebut.

Meski demikian, Gede menegaskan kembali jika dirinya masih fokus dengan BSU. Dengan status pemilik mayoritas saham, Gede tidak akan begitu saja meninggalkan klub yang sudah dikelolanya lebih dari satu dekade.

"Yang penting urusan di sini diselesaikan dulu. Masa urusan yang ini belum beres mau selesaikan urusan baru, saya bukan superman. Saya juga enggak bisa memiliki dua klub sekaligus," tegasnya.

Persija sendiri saat ini masih dipimpin oleh Ferry Paulus sejak 2011 silam. Lima tahun berselang, masih belum ada prestasi membanggakan direbut oleh tim dengan koleksi gelar juara terbanyak di Indonesia tersebut.

Sekarang, nama Persija malah semakin tercoreng setelah suporter fanatik mereka, The Jakmania, terlibat kericuhan dengan kepolisian pada laga Torabika Soccer Championship (TSC) akhir pekan lalu. Membuat mereka dijatuhi denda Rp100 juta dan larangan didukung oleh suporter dalam enam laga kandang dan tandang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya