Moeldoko: Jokowi Minta Saya Jadi Ketua Umum PSSI

Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Moeldoko.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Satria Permana

VIVA.co.id – Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Moeldoko, menjadi salah satu calon Ketua Umum PSSI periode 2016-2020. Moeldoko bisa bersaing di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, 17 Oktober 2016, setelah Komite Pemilihan meloloskannya dalam proses verifikasi.

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

Tentunya, masih menjadi misteri apa alasan utama Moeldoko berani maju sebagai Caketum PSSI. Ditinjau dari kiprah di sepakbola, Moeldoko dinilai sebagai salah satu pendatang baru.

Saat ditemui VIVA.co.id di kediamannya, Jumat 30 September 2016, Moeldoko menjelaskan alasan utamanya maju sebagai Caketum PSSI. Amanat Presiden Joko Widodo cukup menggoda pria kelahiran Kediri tersebut untuk terjun di dunia sepakbola.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

"Ketika masih menjabat sebagai Panglima TNI, Presiden sempat meminta saya (jadi Ketum PSSI). Tapi, saya tolak karena tugas sebagai Panglima TNI cukup berat. Saya ingin jadi seorang yang profesional. Jadi, saya sampaikan ke Presiden, mohon maaf tak bisa mengemban tugas tersebut," ujar Moeldoko.

Usai pensiun, Moeldoko mulai memperhatikan perkembangan sepakbola nasional. Dari pengamatannya, perkembangan PSSI di bawah pimpinan La Nyalla Mattalitti sama sekali tak menunjukkan perkembangan berarti.

Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan

Justru, situasinya memburuk. Kompetisi terhenti akibat konflik antara PSSI dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). 

Parahnya lagi, Indonesia dijatuhi sanksi oleh FIFA. Sanksi tersebut jatuh lantaran Kemenpora mengintervensi PSSI terkait penyelenggaraan kompetisi di musim 2015 lalu.

"Saya lihat, amati, lalu dalami, PSSI kok belum ada perubahan ke arah yang lebih baik. Akhirnya, saya putuskan untuk terjun demi mewujudkan keinginan Presiden," jelas Moeldoko.

Pentingnya Kerjasama Pemerintah

Lulusan terbaik Akademi Militer 1981 tersebut mengaku sudah memiliki kesimpulan mengapa kondisi PSSI hingga sekarang belum membaik. Hubungan dengan pemerintah, dianggap Moeldoko, menjadi salah satu masalah utama PSSI.

Selama ini, Moeldoko menilai hubungan antara PSSI dengan pemerintah kurang harmonis. Akibatnya, banyak masalah yang muncul karena situasi tersebut.

"Fenomena ini menjadi masalah serius. Sebab, PSSI tak bisa berdiri sendiri, mereka tetap butuh pemerintah," tutur Moeldoko.

"Banyak masalah yang muncul karena hubungan PSSI dengan pemerintah tak baik. Kompetisi dan pembinaan pemain terhambat. Logistik di sepakbola bermasalah. Lalu, pembangunan infrastruktur juga tak berjalan lancar. Prestasi, sama sekali tak ada," lanjutnya.

Moeldoko menyatakan, jika nantinya menang dalam KLB PSSI, hubungan dengan pemerintah akan diperbaikinya. Sebab, kolaborasi dengan pemerintah menjadi hal yang sangat penting.

"PSSI tak bisa bergerak tanpa pemerintah. Harus ada kolaborasi dan hubungan yang harmonis. Jangan sedikit-sedikit dianggap intervensi," kata Moeldoko.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya