Kursi Panas Ketua Umum PSSI Temui Pemilik Baru

Edy Rahmayadi Terpilih Menjadi Ketua PSSI Periode 2016-2020
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA.co.id – Terpilih sudah drama pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2016-2020. Panglima Komando Strategis Angkatan Darat, Edy Rahmayadi, akhirnya dipercaya untuk menduduki kursi PSSI-1.

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

Kongres PSSI akhirnya resmi digelar pada hari Kamis, 10 November 2016, yang bertempat di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara. Kongres itu sendiri sempat memanas.

Situasi mulai tidak tenang ketika pembahasan agenda penghapusan sanksi yang membelit Persema Malang serta Persibo Bojonegoro, dan orang-orang terlibat dalam sepakbola nasional.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Agenda ini masuk dalam poin tujuh. Plt Ketua Umum, Hinca Panjaitan, awalnya menetapkan bahwa agenda tersebut harus dibahas karena sudah dikaji oleh Komite Eksekutif usai kongres 3 Agustus 2016 lalu.

Namun, saat ingin membahasnya, ada penolakan dari peserta kongres yang meminta agar pembahasan masalah ini ditunda hingga kongres mendatang.

Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan

Dengan demikian, pencalonan Djohar Arifin Husein sebagai Ketua Umum otomatis gugur. Lalu, Sihar Sitorus juga tak bisa melanjutkan pencalonannya sebagai anggota Komite Eksekutif.

Selain itu, perwakilan Persebaya 1927 memilih untuk walk out karena keputusan tersebut, yang membuat mereka tak bisa bermain di kompetisi binaan PSSI musim depan. 

"Kami Persebaya asli! Mereka Persebaya palsu!" teriak Direktur Pengembangan Bisnis Persebaya, Kardi Suwito, sambil keluar ruangan.

"Di sini, ada orang yang menggunakan atribut Persebaya. Mereka pakai ID card Persebaya. Itu Persebaya yang palsu. Kami akan seret masalah ini ke ranah hukum. Kami berharap bisa berkompetisi di 2017 mendatang. Saya datang ke sini juga ingin meminta kejelasan status," kata Kardi.

Edy Rahmayadi Menang Telak

Jumlah pesaing untuk posisi Ketua Umum pun ikut menyusut. Tidak hanya Djohar yang terpaksa dicoret, Toni Aprilani dan Erwin Aksa memutuskan untuk mundur. Artinya hanya enam calon yang bisa dipilih oleh pemilik suara.

Selain Edy, masih ada nama lain seperti Moeldoko, Eddy Rumpoko, Bernhard Limbong, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Sarman. Tetapi akhirnya Edy yang berhasil menjadi Ketua Umum PSSI baru dengan kemenangan mutlak.

Dalam pemungutan suara tersebut, nama Edy selalu memimpin jumlah suara. Sementara pesaingnya, Moeldoko, hanya mendapatkan sedikit suara.
 
Edy terpilih sebagai Ketum PSSI setelah mencapatkan 76 suara. Pesaing terdekatnya, Moeldoko, mendapatkan 23 suara dan Eddy Rumpoko hanya satu suara saja.

Sementara untuk tiga calon Ketua Umum PSSI lainnya yaitu Sarman, Bernhard Limbong, dan Kurniawan Dwi Yulianto gagal mendapatkan satu suara pun.

"Masih banyak PR yang harus dikerjakan. Ini awal perjuangan. Saya berjanji akan menjadikan PSSI sebagai organisasi yang bermartabat," ujar Edy usai terpilih.

Dengan ini, Edy menjadi Ketua Umum PSSI ke-16 sepanjang sejarah otoritas sepakbola tertinggi Indonesia itu berdiri sejak 1930.

Untuk posisi Wakil Ketua Umum PSSI, terpilih duet Joko Driyono dan Iwan Budianto yang mendapatkan 78 dan 73 suara. Mereka berhasil unggul atas pasangan Erwin Aksa dan Hinca Panjaitan.

Punya jabatan baru, Joko mengatakan jika dalam posisinya saat ini tidak mudah mengangkat kembali sepakbola Indonesia. 

Hal ini didasarkan pada masa surut sepakbola Tanah Air dalam kurun waktu satu setengah tahun terakhir. "Jelas ini sangat berat," tutur Joko sambil dikerumuni wartawan.

"Komitmennya adalah harus kerja keras karena kita sudah lumayan jauh tertinggal. Menurut saya, kerja 1x24 jam sehari saja tidak cukup. Kita akan lihat nanti program apa saja yang akan diusung oleh Pak Edy (Rahmayadi)," tuturnya.

Selain posisi Ketum dan Waketum, PSSI juga mencari anggota Komite Eksekutif (Exco) yang menjadi salah satu sosok penting pengambil keputusan. Setelah proses yang cukup lama, kurang lebih dua jam, akhirnya terpilih sudah 12 pengisi kursi Exco PSSI.

Dari beberapa nama tersebut, ada beberapa nama yang mungkin sudah cukup dikenal. Gusti Randa misalnya, Di era kepengurusan sebelumnya, Gusti juga menjabat sebagai exco. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Ketua Asprov DKI Jakarta.

Selain Gusti, ada pula nama A.S. Sukawijaya, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Yoyok Sukawi. Pria berusia 38 tahun ini adalah manajaer PSIS Semarang sejak tahun 2002 silam.

Dari 12 nama, ada satu anggota wanita yang dijuluki Ratu Sepakbola Indonesia, Papat Yunisal. Mantan pemain Timnas Sepakbola Wanita Indonesia, jadi satu-satunya wakil perempuan dalam exco PSSI.

Berikut 12 nama anggota Exco PSSI periode 2016-2020:
1. Hidayat
2. Yunus Nusi
3. Condro Kirono
4. Gusti Randa
5. Peter Tanuri
6. Juni Arahman
7. A.S. Sukawijaya
8. Johar Lin Eng
9. Refrizal
10. Dirk Soplanit
11. Ferry Mulyadi
12. Papat Yunisal

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya