- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/pd/16
VIVA.co.id - Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Edy Rahmayadi, mengakui masih banyak kelemahan dalam persepakbolaa di Indonesia. Maka itu, dia ingin adanya perbaikan agar Indonesia bisa berkiprah di Asia maupun di tingkat internasional.
Hal tersebut diungkapkan Edi dalam Rapat Terbatas soal Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional bersama Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Selasa 24 Januari 2017. Yang pertama dilihat oleh Edy adalah minimnya pemain di Tanah Air.
“Jangankan kita mencapai kualitas, kuantitas saja kita belum tercapai. Untuk itu petunjuk Presiden (agar) semua pihak, semua menteri yang terkait, mendukung terciptanya pemain-pemain bola di Indonesia ini,” kata Edy di situs resmi Seketariat Kabinet Republik Indonesia.
Kelemahan kedua, adalah infrastruktur. Ia menyebutkan, saat ini hanya ada dua lapangan bola di Indonesia yang memenuhi standar FIFA yaitu Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta dan Stadion Jakabaring di Palembang, Sumatera Selatan.
“Ini diharapkan setiap provinsi ada satu lapangan bola yang layak (sesuai) standar FIFA. Ini juga merupakan perintah dari Presiden, akan dicari jalan keluarnya termasuk setiap desa akan ada lapangan bola”, ujarnya.
Lebih lanjut, Edy juga mencemaskan minimnya jumlah pelatih di Indonesia. Menurutntya, Indonesia hanya memiliki 167 orang pelatih, kalah jauh dengan Malaysia yang memiliki 565 pelatih.
Ketua Umum PSSI itu memuji kemampuan Presiden Jokowi mendeteksi permasalahan sampai ke tingkat angka-angka tersebut. “Luar biasa. Kami akan berbuat, kami akan cari, dan kami akan lakukan ini agar segera keluar dari permasalahan ini,” katanya.