Seberapa Berpengaruh Essien untuk Persib?

Michael Essien resmi gabung Persib Bandung
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Novrian Arbi

VIVA.co.id – Gebrakan yang dibuat Persib Bandung dengan merekrut eks gelandang Chelsea, Michael Essien, ternyata tak membuat para pesaingnya berkeringat. Semen Padang contohnya. Mereka sama sekali tak gentar menghadapi Persib di Liga 1, meski diperkuat pemain jebolan Premier League tersebut.

Persib Bandung Jaga Kebugaran Jelang Tantang Bali United di Championship Series

Pelatih Semen Padang, Nilmaizar, menyatakan kedatangan Essien memang berpengaruh besar terhadap sepakbola Indonesia. Nilai jual kompetisi nasional meningkat.

Tapi, dari sisi teknis, Essien belum tentu pas dengan gaya main Persib. Nil berpendapat demikian setelah melihat permainan Roger Milla dan Mario Kempes saat bermain untuk Pelita Jaya dan Putra Samarinda di era 1990-an silam.

STY Muda Pernah Bobol Gawang Persib, Ini Potretnya saat Duel dengan Robby Darwis

"Datangnya Essien ke Persib bagus, hal tersebut bisa berpengaruh pada sepakbola Indonesia. Dia kan pernah main di klub-klub besar seperti Real Madrid dan Chelsea," kata Nil, ketika dihubungi VIVA.co.id, Rabu 15 Maret 2017.

"Kita harus bangga dengan kedatangan dia. Bahkan, media-media Inggris mengabarkan hal tersebut. Namun, untuk performa saya pikir sama saja dengan pemain-pemain luar lainnya. Dulu pernah datang ke Indonesia seperti Roger Milla dan Mario Kempes, kenyataannya biasa-biasa saja," lanjut dia.

Pelatih Persib Puji Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23

Kehadiran gelandang 34 tahun tersebut di skuat Persib memang menyita perhatian publik dalam dua hari belakangan ini. Nilai kontraknya terbilang fantastis untuk sepakbola nasional.

Dari informasi yang berkembang, Essien mendapatkan kontrak Rp8,5 miliar per tahun.

Sebenarnya, dalam kurun waktu enam tahun terakhir sempat ada empat pemain kelas dunia yang tampil di Indonesia. Sebut saja Marcus Bent, Lee Hendrie, Ivan Bosnjak, dan Martin Vunk.

Kenyataannya, empat pemain tersebut tak mampu beradaptasi dengan sepakbola Indonesia. Malah, mereka cuma menjadi pesakitan di klub masing-masing.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya