Jalan Mulus Real Madrid Menuju Kesempurnaan

Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, usai bawa klubnya juara.
Sumber :

VIVA.co.id – Modal berharga diraih oleh Real Madrid jelang final Liga Champions. Madrid berhasil menyabet gelar LaLiga setelah gagal dalam lima musim terakhir.

5 Klub Sepakbola Terpopuler di Dunia, Ada Real Madrid?

Ya, Madrid terakhir kali juara LaLiga pada musim 2011/12. Yaitu ketika Jose Mourinho masih menjadi pelatih.

Trofi LaLiga musim ini juga menjadi pertanda bahwa Madrid mampu mendobrak dominasi Barcelona dalam lima musim terakhir.

Mengintip Kiprah Gemilang Legenda dan Bintang Real Madrid

Mahkota juara LaLiga musim ini juga terasa sangat spesial bagi pelatih Zinedine Zidane. Ini kali pertama, Zidane mengantarkan Madrid juara LaLiga sebagai pelatih. Selain sebagai pelatih, Zidane juga pernah membawa Madrid juara LaLiga di musim 2002/03.

"Sangat penting bagi kami. Bertahun-tahun, kami tak bisa memenangkannya. Kami tahu, pekerjaan yang dilakukan setiap hari adalah untuk memenangkan LaLiga," kata Zidane seperti dilansir Football Espana.

Cristiano Ronaldo Tak Terbendung di Liga Arab Saudi

Gelandang Madrid, Luka Modric, juga merasakan kebahagiaan yang mendalam. Bagaimana tidak, ini kali pertama Modric juara LaLiga bersama Madrid.

"Perasaan yang luar biasa. Kami sudah menunggu lama, hingga akhirnya berhasil. Kami pantas mendapatkan gelar ini," ujar Modric dikutip dari Goal.

Dengan trofi LaLiga musim ini, Madrid juga mencatatkan rekor. Mereka menjadi tim dengan koleksi gelar juara liga terbanyak di lima kompetisi top Eropa, bersama dengan Juventus. Madrid kini sudah juara LaLiga sebanyak 33 kali. Bukan cuma itu, Madrid pun menjadi tim yang paling banyak meraih gelar LaLiga.

"Trofi ini jadi sangat penting bagi Madrid. Sebab, kami menjadi tim terbaik di dunia. Saya sangat senang, memenangkan LaLiga luar biasa," ujar Zidane.

Yang unik, keberhasilan Madrid menjadi juara menegaskan angka 126 menjadi keramat bagi Zidane. Di setiap musimnya, dilansir Squawka, selama melatih Madrid, Zidane selalu meraih gelar setiap 126 hari.

Selanjutnya... Faktor Ronaldo

Faktor Ronaldo

Keberhasilan Madrid menjuarai LaLiga musim ini tak lepas dari kontribusi pemain andalannya, Cristiano Ronaldo. Sempat absen di awal musim karena cedera, Ronaldo kemudian menggila di pertandingan-pertandingan berikutnya.

Performa Ronaldo mencapai puncaknya di jornada-jornada pamungkas LaLiga. Hal ini, dilansir Marca, tak terlepas dari kebijakan Zidane terhadap Ronaldo.

Dalam dua musim terakhir, Zidane memang punya program khusus untuk Ronaldo. Dia merotasi CR7 di beberapa laga.

Tujuannya, agar kebugaran Ronaldo terjaga. Hasilnya terlihat di akhir musim. Peak performance CR7 muncul pada pekan-pekan krusial.

Bukti peran sentral Ronaldo terlihat dalam beberapa pertandingan. Dalam empat dari laga penentu juara Madrid di musim ini, Ronaldo selalu mencetak gol.

Contohnya saja saat Madrid imbang melawan Las Palmas. Tertinggal 1-3, dua gol Ronaldo akhirnya mampu menyelamatkan Madrid.

Lalu, saat Madrid bertemu dengan Sevilla, 14 Mei 2017, Ronaldo kembali menunjukkan taringnya. Dia mencetak dua gol penting atas kemenangan 4-1 Madrid.

"Saya senang, ini musim yang spektakuler. Keberhasilan kami karena manajemen bertindak cerdas. Tentunya, ada bantuan dari pelatih dan kontribusi penggawa yang tampil sedikit," kata Ronaldo.

Jika ditotal, di LaLiga musim ini, Ronaldo sudah mencetak 25 gol dari 29 penampilannya. Tapi, dia gagal menyabet gelar El Pichichi karena kalah dari Lionel Messi yang mencetak 37 gol.

Selanjutnya... Puncak Akhir Penantian Madrid

Puncak Akhir Penantian Madrid

Trofi Liga Champions akan melengkapi penantian panjang Madrid. Dengan trofi Liga Champions, Madrid akan menyandang status double winners untuk kali pertama sejak 59 tahun.

Terakhir kali, Madrid meraih double winners pada 1958 lalu. Rentang waktu yang sangat lama bagi Madrid.

Zidane pun tertantang untuk meraih prestasi tersebut, dengan mengawinkan gelar LaLiga dan Liga Champions. Namun, dia ingin menikmati terlebih dulu pesta juara Madrid saat ini.

"Kami akan berpesta terlebih dulu bersama orang-orang di balik layar. Setelahnya, baru kami bersiap menghadapi final melawan Juve," kata Zidane.

Pun dengan Ronaldo. Winger bernomor punggung 7 tersebut tak mau membebani dirinya untuk langsung memikirkan laga final Liga Champions yang digelar di Millenium Stadium, Cardiff, 3 Juni 2017 mendatang.

"Saya dan seluruh pemain mau merayakan keberhasilan dulu," tegas Ronaldo.

Tapi, Madrid dipastikan tak akan mudah meraih gelar Liga Champions. Sejak 2008, Juventus selalu menjadi batu sandungan bagi Madrid.

Dalam enam pertemuan terakhir di Liga Champions, Juve sudah menekuk Madrid empat kali. Sedangkan, Madrid baru menang satu kali atas Juve.

Modal kuat Madrid untuk bisa menang atas Juve ada dalam diri Ronaldo. Sudah empat kali Ronaldo berhadapan dengan Juve di Liga Champions. Dilansir situs resmi UEFA, dalam empat pertandingan tersebut, Ronaldo selalu mampu menjebol gawang Gianluigi Buffon.

Fakta ini tentunya membuat atmosfer persaingan antara Madrid dan Juve semakin ketat. Publik tentunya menantikan, apakah Madrid akan mengakhiri penantian 59 tahunnya, atau Juve menjadi klub Italia kedua yang meraih treble winners Mari kita nantikan! (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya