- VIVA.co.id/Dede Idrus (19/05/17)
VIVA.co.id – Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, membantah selama menukangi tim Maung Bandung mendapat intervensi dari manajemen. Dia menegaskan situasi itu tidak benar.
Sebagian Bobotoh --sebutansuporter Persib-- sebelumnya menganggap faktor menurunnya performa tim di Liga 1, disebabkan adanya intervensi dari pihak manajemen.
(Baca juga: Wawancara Atep: Saya Siap Tanggalkan Ban Kapten Persib)
"Dalam hal ini, saya klarifikasi sebetulnya itu pandangan orang luar yang terlalu berlebihan barangkali. Karena kenyataannya sebetulnya tidak seperti yang dituduhkan," tegas Djadjang.
Namun, pria yang akrab disapa Djanur menganggap wajar, jika dia menjalin komunikasi dengan manajemen jelang pertandingan. Tapi, hal itu sebatas tukar pikiran bukan intervensi.
"Bukan saya tidak percaya diri sebagai pelatih. Kalau misalnya dia (manajemen) bertanya kenapa enggak ini, kita argumentasi dia terima kok," jelasnya.
(Baca juga: Persib Menang, Djanur Sesalkan Tumpulnya Lini Depan)
Di samping itu, Djanur pun sempat meminta manajer Persib untuk tetap duduk di bangku cadangan pada pertandingan melawan Persiba di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu 11 Juni 2017 malam. Sebab, jika manajer tak ikut duduk di sana justru akan melanggar regulasi.
"Kemudian di bench seperti barusan, beliau (manajer Persib Umuh Muchtar) mau di atas tidak di bench kena dong Rp20 juta, tidak boleh," kata pria yang pernah menimba ilmu kepelatihan di Inter Milan itu.
"Yang wajib manajer, pelatih kepala di situ harus ada dan harus ada di bench. Jadi enggak benar juga kalau ada yang mengharuskan dia enggak di situ karena mereka tidak paham dengan regulasi," imbuhnya.
Djanur kembali lagi bersama Persib setelah absen dalam dua kali latihan. Dia sempat berniat untuk mengundurkan diri karena mendapatkan tekanan dari Bobotoh. (one)
