Genetik, Kunci Kebahagiaan Warga Denmark

Sumber :
VIVAnews - Berdasarkan survei Sustainable Development Solutions Network (SDSN) PBB 2013 lalu diketahui warga Denmark secara konsisten selalu menempatkan diri menjadi orang yang paling bahagia di dunia. 
Halal Bi Halal Serikat Pekerja Pelindo, Serukan Semangat Konsolidasi

Terkait hal itu, sebuah studi baru-baru ini telah mendeteksi kunci dari kebahagian yang dirasakan warga Denmark. Bukan dilihat dari standar hidup warga Denmark, tapi mengkajinya melalui genetiknya.
Nurul Ghufron Disesak Mundur karena Kembali Bikin KPK Gaduh

Dilansir Mashable, Selasa 22 Juli 2014, studi peneliti dari Univesity of Warwick, Inggris, menemukan tiga jenis bukti untuk menunjukkan tingkat kepuasan hidup yang sepenuhnya tidak berasal dari standar hidup, namun berdasarkan genetika.
Remaja Perempuan 16 Tahun Tewas di Hotel Jaksel Dicekoki Inex dan Sabu

Di bagian pertama dalam studi ini mengukur mengenai jarak genetik dan populasi sebuah negara. 

Dari hasil analisis data survei di 131 negara yang disesuaikan dengan pengaruh dengan Gross Domestic Product (GDP), budaya geografis, agama, dan kekuatan kesejahteraan negara, menunjukkan Denmark mengalami penurunan. 

"Hasilnya mengejutkan. Kami menemukan bahwa kesejahteraan (standar hidup) Denmark semakin rendah," ujar ekonom yang ikut meneliti, Eugenio Proto.  Namun demikian, warga Denmark itu nyatanya tetap bahagia. 

Analisis kedua studi, peneliti menemukan mempunyai korelasi antara tingkat kebahagian dengan gen yang mempengaruhi serotonin, zat kimia dalam otak yang diduga dapat menstabilkan suasana hati. 

Jenis gen itu terkait dengan neurotisisme atau kecenderungan mengalami emosi negatif seperti kecemasan, rasa bersalah, marah, dan depresi. Dari analisa ini, warga Denmark diketahui memiliki gen yang lebih rendah.

"Menariknya, diantara 30 negara yang termasuk dalam studi ini, Denmark dan Belanda tampaknya memiliki persentase terendah gen itu," jelas Proto.

Terakhir, peneliti juga melihat jika genetik terkait dengan kebahagiaan yang bertahan antar generasi. 

Negeri Asal

Konsisten dengan penjelasan genetik, studi menemukan tingkat kebahagiaan warga AS berkorelasi dengan tingkat kebahagiaan negara asal mereka.

"Kami menggunakan data pada laporan kesejahteraan AS dan kemudian melihat dimana nenek moyang mereka berasal. Dari bukti menunjukkan bahwa ada korelasi positif tingkat kebahagiaan yang tak dapat dijelaskan mengenai asal usul nenek moyang AS tersebut," tutur peneliti Andrew Oswald. Diketahui nenek moyang orang AS diantaranya berasal dari Eropa.

Peneliti menekankan hasil studi harus diperlakukan secara teliti dan hati-hati. Menurut peneliti perlu dilakukan studi mendalam lagi untuk lebih memahami penyebab tingkat kesejahteraan bangsa secara internasional. 

"Perlu banyak riset di kategori ini. Dan para pakar ekonom dan ilmuwan sosial perlu lebih besar memperhatikan peran variasi genetik di seluruh populas nasional," ujar Oswald. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya