Iklan Serobot Munculkan Dua Kerugian Bagi Pengelola Laman

Contoh Iklan Interstitial
Sumber :
  • idEA
VIVAnews
BI Catat Modal Asing Kabur dari RI Pekan Keempat April Capai Rp 2,47 Triliun
- Instrusive ads, atau yang lebih dikenal dengan iklan serobot di ponsel, sering ditemukan oleh pemakai Internet dari dua operator telekomunikasi, Telkomsel dan XL Axiata, saat mengunjungi laman di gadget mereka. Iklan jenis ini berdampak pada kerugian yang dirasakan oleh pengguna hingga pemilik situsnya sendiri.

Effort Banget, Begini Proses Lamaran Brandon Salim dan Dhika Himawan yang Penuh Kejutan

Ketua umum Asosiasi Digital Indonesia (IDA), Edi Taslim, menjelaskan setidaknya ada dua kerugian finansial yang harus ditanggung oleh pemilik situs atau laman Internet.
Salurkan Gaji hingga THR PNS, Sri Mulyani Sudah Gelontorkan Rp 70,7 Triliun


"Pertama, value. Begitu banyak pembaca yang membuka situs terus ada iklan, sehingga mereka pergi. Jadi, kita kehilangan pengunjung. Pasti ada yang merasa terganggu dengan iklan tersebut," ungkap dia kepada
VIVAnews
ditemui di Jakarta, Senin 29 September 2014.


Edi melanjutkan, yang kedua, bila halaman iklan serobot tersebut dijadikan impression bagi pemilik situs maka bisa dijadikan pendapatan.


Diketahui, Iklan Pay Per Impression (PPI) sendiri merupakan cara mendulang keuntungan di internet. Pengguna akan membayar setiap banner iklan yang muncul, dimana hitungannya sekitar per 1.000 impresi.


PPI tersebut sangat menggiurkan untuk situs yang mempunyai trafik tinggi. Semakin tinggi maka semakin besar pula tingkat impresinya.


Ketika ditanya soal angka kerugian yang dialami oleh situs yang terdapat iklan serobot, Edi mengungkapkan itu membutuhkan data dari laman yang disisipi instrusive ads.


"Angkanya sendiri belum kita hitung, karena sampai dengan sekarang ada 105 situs yang bergabung (di www.stoptelcoinstrusiveads.com). Jadi harus mengumpulkan satu-satu. Masing-masing situs mengirimkan berapa banyak impresi yang sudah diambil oleh operator tersebut," paparnya.


Namun begitu, Edi mengatakan, kerugian itu bukanlah tujuan utama penolakan ini dilakukan. Pasalnya, masyarakat harus tahu jika praktik ini bukanlah dilakukan oleh mereka.


"Ada wacana untuk menghitung kerugian itu tapi tujuan awalnya tidak meminta kerugian, sama sekali tidak. Intinya kita ekspos ke masyarakat karena dari awal praktik sembunyi-sembunyi dari operator itu tidak transparan baik untuk pengguna atau pemilik situs. Situs mana yang kena, mereka tidak memberitahu dan tidak ada kejelasan," ungkapnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya