Sumber :
- ICT4U
VIVAnews
- EMC Corporation mengumumkan tersedianya solusi enterprise Hybrid Cloud. Solusi tersebut memadukan private cloud dengan public cloud untuk memberikan kemudahan, pilihan beragam dan kemampuan yang mumpuni.
Adi Rusli, selaku Country Manager EMC mengatakan saat ini perusahaan-perusahaan tak lepas dengan peran IT di dalamnya. Namun, sering kali terkendala karena mereka harus memaksimalkan private cloud dan public cloud yang terpisah ketika membutuhkan akses keduanya secara bersamaan.
Padahal berdasarkan prediksi IDC, pasar Cloud saat ini di Indonesia mencapai US$168 juta yang akan meningkat menjadi US$377-US$338 juta pada 2017.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Idul Adha Sebentar Lagi, Bank Muamalat Sediakan Layanan Kurban Online Pakai Mobile Banking
Adi Rusli, selaku Country Manager EMC mengatakan saat ini perusahaan-perusahaan tak lepas dengan peran IT di dalamnya. Namun, sering kali terkendala karena mereka harus memaksimalkan private cloud dan public cloud yang terpisah ketika membutuhkan akses keduanya secara bersamaan.
Padahal berdasarkan prediksi IDC, pasar Cloud saat ini di Indonesia mencapai US$168 juta yang akan meningkat menjadi US$377-US$338 juta pada 2017.
"Maka dari itu kami menghadirkan solusi Hybrid Cloud yang dapat mengintegrasikan keduanya," ungkap Adi dalam Media Briefing di Jakarta, Selasa 4 November 2014.
Adi melanjutkan, yang membedakan dengan pemain lainnya, yakni solusi Hybrid Cloud ini tidak mengunduh di private cloud lalu mengunggah di public cloud, begitu juga sebaliknya. Melainkan, mengintegrasikan keduanya, sehingga lebih mudah digunakan dan hemat biayanya.
Dalam memaksimalkan solusi layanan tersebut, EMC telah mengakuisisi tiga perusahaan baru yang telah bermain di bidang cloud, seperti Cloudscalling, Maginatics, dan Spanning. Ketiga perusahaan itu dimanfaatkan untuk mempercepat Hybrid Cloud berbasis OpenStack, memperluas data ke cloud, dan menjamin ketersediaan serta proteksi data yang berasal dari aplikasi cloud.
EMC mengklaim, dalam semester pertama tahun ini, mereka mengalami pertumbuhan 30 persen dibandingkan semester pertama tahun lalu, yang membuatnya menjadi leader di bisnis Cloud.
Untuk pasar Hybrid Cloud, Adi menjelaskan bahwa perusahaannya tidak memiliki target. Melainkan ingin melakukan
awareness
terlebih dahulu ke perusahaan-perusahaan.
"Saya tidak melihat targetnya. Visi ini dibeli oleh mereka, di mana visi ini menjadi satu (antara public cloud dengan private cloud). Sisi kiri, ada public cloud dan di sisi kanan terdapat private cloud," jelasnya.
Mereka memperkenalkan solusi Hybrid Cloud setelah menawarkan solusi serupa pada 2015 nanti. Adi menjelaskan bahwa solusi yang bernama Hybrid Cloud EMC itu, nantinya dapat memudahkan konsumen dalam melakukan penyimpanan.
"Solusi EMC untuk Microsoft Cloud Platform akan dirancang untuk memungkinkan pelanggan, secara mudah mengintegrasikan storage EMC dan infrastruktur Windows Server Hyper-V dengan Microsoft Azure," ujar Adi.
Adi melanjutkan, solusi tersebut akan fleksibel digunakan dan dikelola oleh beragam apliklasi dan beban kerja dalam lingkungan hybrid.
"Hal ini dikarenakan, EMC mendukung pilihan pelanggan dan berkomitmen untuk membantu pelanggan agar sukses dengan implementasi hybrid cloud mereka, terlepas dari apapun platform cloud yang mereka pilih," jelas Adi.
Dengan adanya solusi baru tersebut nantinya, yang dibangun dengan Microsoft dan OpenStack, EMC akan memperluas nilai dan manfaat yang sama ke solusi yang telah dikirimkan dalam EMC Enterprise Hybrid Cloud Federation Software-Defined Data Center Edition dengan VMware.
"EMC memperkenalkan layanan profesional dan pendidikan baru yang didesain untuk membantu para pelanggan mengimplementasikan solusi enterprise Hybrid Cloud EMC dengan cepad dalam lingkungan TI mereka," ungkap Adi.
Halaman Selanjutnya
"Maka dari itu kami menghadirkan solusi Hybrid Cloud yang dapat mengintegrasikan keduanya," ungkap Adi dalam Media Briefing di Jakarta, Selasa 4 November 2014.
