VIVAnews - Meski banyak perusahaan yang melewatkan Windows Vista, menurut sebuah survey, ternyata banyak juga perusahaan yang tidak memiliki rencana untuk segera beralih ke Windows 7.
Survey dilakukan oleh ScriptLogic unit Quest Software dengan menyebarkan 20.000 kuesioner pada administrator IT pada perusahaan skala besar. Dari 1.000 orang yang memberikan respon hampir 60 persen di antara mereka menyatakan bahwa perusahaannya tidak ada rencana untuk mengadopsi sistem operasi terbaru dari Microsoft tersebut.
Hanya sedikit di atas sepertiga responden yang menyebutkan bahwa mereka akan mengimplementasikan sistem operasi itu di akhir 2010, sementara 5,4 persen menyebutkan bahwa mereka akan beralih ke Windows 7 di tahun kalender 2009.
Sekitar 59 persen dari mereka yang merespon menyatakan bahwa mereka “tidak ada rencana untuk mengimplementasikannya saat ini,” meski ada kemungkinan beberapa di antara mereka yang tetap akan beralih ke Windows baru itu. Microsoft sendiri diperkirakan akan merampungkan pemrograman Windows 7 di akhir bulan ini sebelum mulai diproduksi.
“Survey ini memperlihatkan bagaimana ekonomi memiliki pengaruh besar pada dunia IT, dengan 35 persen responden menyebutkan bahwa mereka akan berhemat dengan tidak melakukan upgrade dan menunda pembelian,” kata Nick Cavalancia, Vice President of Windows Management, ScriptLogic, seperti VIVAnews kutip dari Cnet, 13 Juli 2009. “Tampaknya ini merupakan alasan utama mengapa administrator IT meninggalkan migrasi ke Windows 7,” ucapnya.
Survey tersebut juga menemukan bahwa dua alasan utama yang menghambat adopsi Windows 7 adalah minimnya waktu dan sumber daya (42 persen responden menyatakan demikian), dan kompatibilitas terhadap aplikasi (39 persen responden).
ScriptLogic sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang layanan bagi perusahaan dalam mengontrol serta mengatasi sistem dan keamanan Windows yang mereka gunakan.
Galau Vs Happy, Perbedaan Kontras Kondisi Teuku Ryan dan Ria Ricis Pasca Cerai
Putusan cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan telah diumumkan oleh Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan. Pasangan yang menikah pada 2021 itu berakhir pada perceraian.
