Berapa Sumbangsih E-Commerce Indonesia untuk Global?

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Kementerian Perdagangan menyebutkan industri dagang daring atau e-commerce terus mengalami pertumbuhan di Indonesia. Lalu, berapa sumbangsih e-commerce Indonesia untuk global?

LPEI Bakal Luncurkan E-Commerce Serupa Amazon-Alibaba, UKM RI Bersiap Ekspansi ke Pasar Global

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, mengungkapkan kontribusi transaksi perdagangan e-commerce Indonesia dilihat secara global, angkanya masih kecil.

"Itu baru sekitar 0,6 persen dari total transaksi perdagangan e-commerce dunia. Angka itu dari Indonesia," kata Oke di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis 26 Januari 2017.

Keren, Batik Indonesia Paling Banyak Diekspor ke Amerika Serikat dan Jerman

Angka tersebut muncul ke permukaan, karena Kementerian Perdagangan melihat transaksi perdagangan e-commerce dari teknologi keuangan atau fintech pada 2016.

"Kan transaksinya di situ, enggak ada pakai rupiah langsung (Cash on Delivery). Jadi, transaksi yang ada, kita hanya melihat berbasis fintech, yang pakai digital segala macam sebesar Rp14,5 miliar dan itu sekitar 0,6 persen dari total transaksi e-commerce dunia," tuturnya.

Social Commerce Makin Populer, Indef: Tren Pembayaran COD Melonjak

Jumlah e-commerce yang tercatat di Kementerian Perdagangan, Oke mengaku tidak tahu data pastinya. Ia hanya mengutip dari lembaga survei CGHR, data startup mencapai dua ribua-an.

"Dan targetnya pada 2020 itu, 6,5 kali lipatnya jumlah startup jadi 13 ribuan," kata dia.

Kementerian Perdagangan mengaku mereka tak ada dorongan untuk meningkatkan transaksi perdagangan e-commerce pada 2017 ini, karena pertumbuhannya memang akan pesat dengan sendirinya.

"Mau tidak mau, platform elektronik melalui sistem elektronik ini akan lebih pesat. Tapi kan target pemerintah itu pada 2020 potensi bisnis e-commerce sampai US$130 miliar," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya