Lika-liku Bisnis Ekstensi Rambut

Ilustrasi Hair Extension
Sumber :
  • pixabay/shc9607

VIVA.co.id – Membuat rambut ekstensi merupakan proses yang tidak mudah. Sebab, untuk mendapatkan rambut asli dibutuhkan proses yang cukup panjang.

Tiga Mahasiswa ITB Wakili Indonesia di Ajang Brandstrom di Inggris

Para pedagang mengumpulkannya dengan berkunjung ke sejumlah negara Asia, Eropa Timur dan Amerika Selatan. Untuk mendapatkannya, mereka pun melakukan berbagai macam cara, mulai dari membelinya dari kuil-kuil yang rutin melakukan upacara potong rambut, ke salon dan rumah hingga memintanya dengan paksa.

Setelah didapat, rambut-rambut tersebut diangkut lewat jalan darat dan udara menuju pabrik pembuatan rambut ekstensi di China. Dalam perjalanannya pun tidak mudah lantaran memiliki risiko dicuri saat transit.

Rambut Capek Sering Bikin Mood Jelek? Yuk Cek Ciri-cirinya!

"Kolektor rambut saling berkompetisi," kata Emma Tarlo, Professor Anthropology di Goldsmiths, University of London, seperti dilansir dari Daily Mail.

Bahkan, dia menjelaskan, banyak pabrik tidak memberitahu sumber asal rambut dan metode yang digunakan untuk bleaching atau mengolah rambut. Itu karena rambut bagi pengusaha di industri ini merupakan sumber uang dan dikenal dengan sebutan emas hitam.

Tak Hanya Kulit Wajah, Rambut Juga Butuh Skincare

Tahap pertama pembuatan rambut ekstensi adalah dengan menggunakan tangan. Pekerjaan ini membutuhkan waktu lama, kesabaran, kejelian, namun dengan upah yang sangat buruk.

Dibutuhkan satu orang sehari untuk mengurai 150 gram rambut. Kemudian, rambut yang kusut disisir berulang kali dengan sisir besi tajam. Tahap berikutnya adalah menyortir rambut dalam panjang yang berbeda sebelum disisir dan diikat rapi.  

Setelah itu, merendam rambut dalam cairan kimia untuk menghilangkan kuman. Rambut kualitas tinggi ditempatkan di ruang khusus, dengan komposisi bahan yang dirahasiakan. Dan campuran bahan kimia secara perlahan akan menghilangkan pigmen gelap tanpa merusak kutikula (bagian luar batang rambut), sehingga rambut tidak menjadi kering dan rapuh.

Untuk membuat rambut pirang platinum, rambut disimpan dalam ruangan selama 20 hari. Sedangkan untuk mendapatkan warna coklat atau pirang biasa dibutuhkan 10 hari.

Sebelum merendam rambut, buruh menjahit setiap helai di kain putih. Jika rambut keriting, kering dan kusut akan dimasukkan dalam oven besar pada suhu 240 celcius untuk meluruskannya.

Dan perlu diketahui bahwa rambut ekstensi, ada yang dicampur dengan bulu hewan, seperti surai kuda atau kambing. Selain itu, rambut sintetis juga kadang ditemukan dalam rambut ekstensi. Namun mereka lebih kasar dan tidak tahan panas, sehingga tidak bisa menggunakan hair dryer atau dikeriting.

Setelah proses pembuatan selesai, rambut ekstensi dijual dalam kilogram (kg) ke tengkulak, diberi label, disimpan dan siap didistribusikan. Gloria King, seorang tengkulak mengatakan bahwa dia memiliki persediaan rambut ekstensi sebanyak 10 kg yang siap ke Inggris kapan saja.

"Pemasoknya adalah orang yang sangat miskin. Kita hanya membayar mereka sekitar Rp580 ribu, yang bisa membiayai makan keluarganya selama tiga minggu," ujar dia.Ilustrasi salon kecantikan

Sementara penata rambut di Inggris memesan langsung dari tengkulak tersebut. Salon di Inggris membayar sekitar Rp1,6 juta untuk 50 ikat rambut ekstensi. Dan biaya pelanggan salon untuk ekstensi rambut lebih dari dua kali lipatnya.

Di Inanch London, sebuah salon eksklusif di Fitzrovia, harga ekstensi rambut mulai Rp1,8 juta untuk 25 ikat sepanjang 30,5 sentimeter, sedangkan untuk eskstensi seluruh kepala atau terdiri dari 100 ikat, harganya Rp7 juta ditambah biaya pemasangan sebesar Rp5,6 juta.

"Rata-rata klien membayar sekitar Rp12,6 juta hingga Rp19,2 juta, tergantung pada panjang dan volume rambut," kata Direktur Inanch London, Joe Emir, yang mengaku rambut ekstensinya berasal dari India.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya