Cara Agar Tak Kecanduan Gunakan Kartu Kredit

Ilustrasi kartu kredit.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Berdasarkan data 2016 dari Nielsen, Indonesia mendapatkan nilai 119 untuk indeks kepercayaan konsumen atau consumer confidence index. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia pada umumnya tidak takut dan paling percaya diri dalam melakukan transaksi pembelanjaan.

Viral! Warung Kelontong di Spanyol Mirip di Indonesia, Netizen: Ini Mah Warung Madura

Namun, tanpa disadari, banyak orang terjerumus menjadi shopaholic atau pecandu belanja, di mana berbelanja menjadi sesuatu yang membuat suasana hati mereka merasa lebih baik. Ditambah dengan masifnya iklan pemasaran yang mengedukasi konsumen untuk menjadi pembeli yang impulsif, sehingga melahirkan pembeli yang shopaholic.

"Masyarakat dunia telah berkembang menjadi masyarakat modern yang penuh dengan orang-orang ambisius dan berorientasi pada hasil, yang kerap kali menyebabkan seseorang merasa stres serta depresi saat ekspektasinya tidak sesuai dengan kenyataan," ujar psikolog klinis Kasandra Putranto, dalam rilis yang diterima VIVA.co.id, Jumat, 3 Maret 2017.

BNI Pastikan Transaksi Lancar di Momen Lebaran hingga Tebar Diskon Belanja

Kasandra melanjutkan, mereka sering kali menggunakan belanja sebagai pelampiasan dari masalah yang dihadapinya. Penelitian terkini, menurut dia, juga membuktikan adanya kaitan yang erat antara perilaku belanja dan kondisi emosional seseorang.

"Perilaku belanja terbentuk sebagai kombinasi dari unsur genetis dan lingkungan keluarga yang telah memengaruhi kapasitas daya pikir yang akan menentukan perilakunya,” ucapnya.

Antisipasi Penipuan! 10 Tips Aman Belanja Online Menjelang Lebaran 

Adanya kartu kredit bagi seorang shopaholic kadang malah memperkeruh keadaan. Bagi mereka, kartu kredit merupakan uang tambahan yang dapat digunakan untuk berbelanja tanpa pikir panjang. Pemahaman ini membuat penyesalan, terlebih di kala tagihan kartu kredit mereka membengkak.

Menanggapi fenomena tersebut, Bianto Surodjo, direktur Retail Banking Bank Permata mengatakan, diperlukan edukasi akan fungsi dari kartu kredit. Jika digunakan secara benar dapat mempermudah pembayaran, lebih dari itu, bahkan bisa memberikan banyak keuntungan.

"Fasilitas kartu kredit bukanlah ‘uang tambahan’ yang dapat digunakan secara tidak bijak. Maka kami menginisiasi gerakan #Shopalogic yang bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan seluruh keluarga Indonesia,” kata Bianto.

Melalui #Shopalogic, Bank Permata mengajak seluruh masyarakat untuk menerapkan pola pikir cerdas menggunakan logika saat berbelanja dengan menggunakan kartu kredit, sehingga pengalaman berbelanja bisa mendatangkan kepuasaan dan bukan penyesalan. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya