Intip Tradisi Unik Petik Tembakau di Lereng Merbabu

Tradisi Tungguk Tembakau di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Bagi petani, panen adalah momen yang ditunggu-tunggu. Itulah sebabnya ribuan warga di Desa Senden, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, hingga kini masih melakukan tradisi khusus panen tembakau. Ya, sampai saat ini warga yang tinggal di lereng Gunung Merbabu itu selalu merayakan masa panen dengan ritual khusus.

Dirayakan Hari Ini oleh Masyarakat Jawa, Begini Sejarah Tradisi Lebaran Ketupat

Ritual yang dinamakan Tungguk Tembakau itu merupakan upacara ritual petik daun tembakau yang menjadi pertanda masa panen di desa tersebut dimulai. Seperti yang baru saja dilakukan pada Kamis, 3 Agustus 2017.

Upacara ritual Tungguk Tembakau diawali dengan berkumpulnya ratusan orang di sebuah makam sesepuh desa. Rombongan warga biasanya telah membawa tiga gunungan yang ditaruh di atas pikulan bambu. Gunungan itu berisi daun-daun tembakau dan makanan hasil bumi yang diberi nama gunungan Kiai Anjangsana.

Bukan Cuma di Indonesia, Ini 5 Negara dengan Jumlah Suku Jawa Terbanyak

Sejumlah tokoh lantas memetik 16 daun tembakau sebagai pertanda petik perdana. Lembaran daun tembakau itu lantas didoakan oleh seorang juru kunci dengan menggunakan Bahasa Jawa.

Setelah upacara usai, gunungan tembakau dan hasil bumi tadi diarak keliling kampung dalam sebuah kirab budaya. Kirab juga didukung pertunjukan seni budaya yang diikuti oleh ribuan orang. Mereka turut membawa 200 tumpeng sebagai wujud syukur atas berkah Tuhan di masa panen tembakau.

4 Keberkahan dan Kebaikan di Balik Larangan Bulan Suro

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bahkan menyempatkan untuk turut serta mengikuti ritual Tungguk Tembakau. Ia juga menandai pemetikan 16 daun tembakau bersama sejumlah tokoh desa.

Ganjar mengatakan takjub dan mengapresiasi festival budaya di kawasan lereng Gunung Merbabu dan Merapi itu. Tradisi tersebut kini direkomendasikan menjadi event wisata Jawa Tengah.

Kata Ganjar, kegiatan itu harus dikemas lebih menarik agar bisa dimasukkan agenda kalender pariwisata nasional.

"Kebetulan ada dukungan dari Dirjen Kebudayaan dan telah dilakukan berturut-turut. Karena memang tradisi petani tembakau mulai dari tanam sampai panen banyak sekali. Mulai tradisi seni dan ritual yang dilaksanakan," kata Ganjar di Boyolali, Jawa Tengah, Kamis, 3 Agustus 2017. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya